KOMPAS.com - Air dan alat mesin pertanian ( Alsintan) merupakan dua hal yang dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian hingga 10 persen.
Di tengah perubahan iklim, pemanfaatan air seoptimal mungkin menjadi sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian.
Apalagi, pada saat yang bersamaan pemerintah juga mendorong modernisasi pertanian melalui bantuan Alsintan.
Oleh karena itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta semua pihak untuk memanfaatkan air untuk kebutuhan pertanian.
Baca juga: Kementan Prediksi Harga Beras hingga Awal 2020 Stabil
Pasalnya, air hujan yang turun ke Indonesia sebanyak 20.000-30.000 kubik per hektar per tahun. Sedangkan kebutuhan hanya 10.000 kubik per hektar per tahun, sisanya 80 persen terbuang ke laut.
Mentan mengatakan, pihaknya telang mengkalkulasi jumlah tanah di Indonesia ada sebanyak 46 juta hektar, rain-fed land sekitar 4 juta yang hanya bisa tanam 1 kali.
Rata-rata pertanaman (planting indek) di Indonesia hanya 1,7 kali dalam setahun. Padahal luasnya 8,7 juta hektar.
"Harusnya bisa tanam 3 kali atau dalam 2 tahun bisa minimal 7 kali tanam," beber Mentan Amran melalui rilis tertulis, Minggu (6/10/2019).
Baca juga: Kementan Perketat Pengawasan Babi Cegah Virus ASF
Selain faktor air, pertumbuhan ekonomi juga bisa dipacu dengan modernisasi dan digitalisasi pertanian yang tengah dilakukan saat ini.
"Dulu tanam butuh waktu sampai 3 bulan, olah tanah butuh waktu 25 hari, begitu juga panen, per orang per hektar butuh waktu sampai 25 hari. Belum lagi tertunda untuk syukuran dulu, keburu habis itu air untuk tanam. Kalau sekarang dengan modernisasi bisa dilakukan hanya 3 jam saja (dari olah tanah dan saat panen)," tuturnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan