Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Usul Ada Tol Laut ke Luar Negeri, Untuk Apa?

Kompas.com - 09/10/2019, 15:36 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengusulkan adanya tol yang langsung ke luar negeri untuk mempermudah ekspor ikan dari sentral produksi. Sebab, ini bisa mengefisiensi biaya dan lebih mudah prosesnya.

"Kenapa tol laut harus dalam negeri saja, kenapa tidak ada tol laut ke luar negeri," kata Susi ditemui di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Rabu (8/10/2019).

Menurut Susi, kehadiran fasilitas itu akan mempermudah proses distribusi/logistik ikan di Indonesia termasuk ekspor. Pasalnya, selama rute ekspor ikan keluar negeri masih terbatas karena minim infrastruktur pendukung.

Baca juga: Ini Pesan Susi Pudjiastuti dalam Konferensi Pers Terakhir...

"Jangan sampai kayak kemarin kan, itu gurita (dari Natuna) 1 kontainer ekspornya lewat Jakarta. Ya kenapa tidak langsung Natuna ke Singapura, Natuna ke Batam, enggak ada. Dua kali akhirnya," ujarnya.

Dia menilai, dengan fakta di lapangan tersebut maka proses ekspor ikan atau komoditas laut belum efisien. Bahkan proses yang panjang itu banyak memerlukan biaya atau berbiaya tinggi.

Di satu sisi, saat ini stok ikan di Indonesia semakin banyak dengan gencarnya penegakan hukum terkait pelanggaran di sektor perikanan dan perikanan.

Baca juga: Dalam 5 Tahun, Susi Gagalkan 270 Kasus Penyelundupan Benih Lobster

"Jadi continuitas, frekuensi dan rutenya itu banyak. Jadi ikan ini sekarang terlalu besar cost-nya. Jadi mau saya seperti itu dari daerah produksi, Morotai langsung ya pakai tol laut," tambahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com