Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah dan IHSG Kompak Melemah Hari Ini, Berikut Penyebabnya

Kompas.com - 13/11/2019, 18:37 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak melemah pada penutupan perdagangan Rabu (13/11/2019).

Mengutip data RTI, IHSG ditutup melemah 38,4 poin atau 0,62 persen ke angka 6.142,5 dibandingkan penutupan sebelumnya di angka 6.180,99.

Sepanjang hari ini, IHSG terjebak dalam zona merah dengan pencapaian level tertinggi pada 6.183,82, sedangkan level terendah 6.132,25.

Sementara itu, rupiah ditutup melemah di pasar spot Rabu (13/11/2019). Dari data Bloomberg, rupiah ditutup melemah 24 poin atau 0,17 persen pada level Rp 14.078.

Rupiah dibuka pagi ini di level Rp 14.055 per dollar AS. Sepanjang pergerakan hari ini rupiah menyentuh level terendah Rp 14.086 per dollar AS dan menyentuh angka tertinggi pada level Rp 14.055.

Baca juga: Masih Minim Sentimen, Rupiah Dibuka Melemah Ke Level Rp 14.082 Per Dollar AS

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih menyebutkan IHSG sepanjang hari ini minim sentimen.

“Kalau IHSG ada penurunan, sentimennya regional ya,” kata Lana kepada Kompas.com.

Lana juga mengatakan bahwa cuitan Presiden AS Donald Trump terkait dengan tuduhan ke China yang berlaku curang, bahkan tidak berdampak pada pergerakan IHSG.

“Kalau perang dagang ada sih (sentimen kecil) di Twitter-nya Trump yang dia menuduh China curang dan dampaknya kesepakantan dagang bisa saja tidak di tandatangani atau mundur,” jelas Lana.

Adapun terkait rupiah, Lana menyebut rupiah terbawa sentimen regional, dimana beberapa mata uang Asia juga melemah.

“Pelemahan rupiah kebawa sentimen regional untuk indeks rupiah. Jadi, Won Korea, Yuan China, Dollar Singapura dan Ringgit Malaysia melemah semua,” kata Lana.

Lana menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada sentiment yang membuat rupiah terpengaruh secara signifikan.

Baca juga: Terbawa Sentimen Regional, Rupiah Ditutup Menguat Rp 14.054 Per Dollar AS

Namun, jika pengumuman Badan Pusat Statistik (BPS) pekan ini menunjukkan dara neraca dagang yang surplus maka akan muncul sentimen domestik yang mempengaruhi rupiah.

“Tidak ada data yang membuat dorongan pergerakan signifikan rupiah. Mungkin nanti tanggal 15 menungga data neraca dagang. Ya kalau dia surplus mungkin akan mempengaruhi rupiah,” ujar Lana.

Sore ini, yuan China melemah pada level 7.023 per dollar AS atau turun 0,23 persen. Dollar Singapura melemah 0,04 ke level 1.362 per dollar AS. Dollar Hongkong melemah 0,05 persen pada level 7.831 per dollar AS. Sementara Yen Jepang menguat pada level 108 atau turun 0,06 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com