JAKARTA, KOMPAS.com - Pembentukan holding infrastruktur terancam batal. Saat ini, Kementerian BUMN tengah mengkaji kemungkinan lain soal nasib holding infrastruktur tersebut.
“Saya bilang kan kemarin ini kemungkinannya kecil. Kita cari cara yang terbaik untuk (holding) karya ini,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Jakarta, Jumat (22/10/2019).
Arya menjelaskan, holding infrastruktur kecil kemungkinannya terbentuk karena takut mematikan bisnis rakyat kecil.
“Takutnya seperti itu, UKM-UKM makin teriak, terlalu gede. Lho kan BUMN untuk trigger pembangunan juga, bukan mematikan bisnis rakyat,” kata Arya.
Baca juga : Pembentukan Holding BUMN Konstruksi Terancam Batal
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pembentukan holding konstruksi terancam dibatalkan. Padahal, rencana pembentukan holding tersebut tinggal menunggu payung hukumnya saja.
“Mengenai holding untuk (BUMN) karya sepertinya lagi dikaji. Memang mungkin kecil kemungkinannya,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Rencananya holding BUMN infrastruktur akan berisi enam perusahaan pelat merah. Selain PT Hutama Karya, lima perusahaan lainnnya yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.