Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Holding Infrastruktur Terancam Batal Dibentuk

Kompas.com - 22/11/2019, 16:28 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembentukan holding infrastruktur terancam batal. Saat ini, Kementerian BUMN tengah mengkaji kemungkinan lain soal nasib holding infrastruktur tersebut.

“Saya bilang kan kemarin ini kemungkinannya kecil. Kita cari cara yang terbaik untuk (holding) karya ini,” ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Jakarta, Jumat (22/10/2019).

Arya menjelaskan, holding infrastruktur kecil kemungkinannya terbentuk karena takut mematikan bisnis rakyat kecil.

“Takutnya seperti itu, UKM-UKM makin teriak, terlalu gede. Lho kan BUMN untuk trigger pembangunan juga, bukan mematikan bisnis rakyat,” kata Arya.

Baca juga : Pembentukan Holding BUMN Konstruksi Terancam Batal

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, pembentukan holding konstruksi terancam dibatalkan. Padahal, rencana pembentukan holding tersebut tinggal menunggu payung hukumnya saja.

“Mengenai holding untuk (BUMN) karya sepertinya lagi dikaji. Memang mungkin kecil kemungkinannya,” ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Rencananya holding BUMN infrastruktur akan berisi enam perusahaan pelat merah. Selain PT Hutama Karya, lima perusahaan lainnnya yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Yodya Karya (Persero), dan PT Indra Karya (Persero). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com