JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bakal menutup dengan cara melikuidasi perusahaan-perusahaan pelat merah yang terus menerus merugi.
Erick tak ingin ada ungkapan mati segan hidup tak mau bagi perusahaan BUMN.
Hal tersebut merupakan bagian dari upayanya dalam rangka merapikan atau membersihkan perusahaan-perusahaan BUMN.
Tak hanya melikuidasi, Erick pun tengah menunggu Peraturan Presiden (PP) mengenai perluasan hak Kementerian BUMN agar juga bisa memerger perusahaan-perusahaan dengan kinerja yang kurang mentereng.
Baca juga: Erick Thohir: Kesetaraan Gender Membaik, tetapi...
"Nanti kami menunggu PP yg bisa membuat peran kementerian BUMN lebih besar yaitu dengan merger ya kan atau likuidasi supaya kita bisa lebih efisien," ujar Erick ketika ditemui awak media di Jakarta, Minggu (22/12/2019) malam.
Dia mencontohkan, salah satu perusahaan pelat merah yaitu PT Industri Gelas (Persero) atau Ignas yang saat ini telah berada di bawah masukan PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero).
Menurut Erick, Iglas yang bagaikan mati segan hidup tak mau, sebenarnya bisa saja dilikuidasi.
Baca juga: Kaleidoskop 2019: Gebrakan Erick Thohir di BUMN
"Ya kalau likuidasi contoh perusahaannya seperti Iglas terus gimana? Masa mati segan hidup tak mau?," ujar dia.
Ketika ditanya soal nasib pegawai BUMN yang perusahaannya bakal dilikuidasi, Erick mengatakan membiarkan perseroan tetap berjalan dalam keadaan merugi justru lebih kejam.
Sebab, utang perusahaan bakal menumpuk dan pegawai jadi tidak sejahtera karena kemungkinan tak lagi menerima upah atau gaji.
Baca juga: 3 Bank dengan Bunga Deposito Tertinggi di Awal Pekan Ini
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.