Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Naik, Mentan Salahkan Cuaca

Kompas.com - 03/02/2020, 17:12 WIB
Wayan A. Mahardhika,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo angkat bicara soal kenaikan harga cabai.

Menurut dia, biang kerok harga cabai naik disebabkan karena musim hujan di akhir tahun yang menyebabkan terjadi penundaan masa tanam cabai.

"Kalau (harga) cabai agak naik sekarang itu karena kemarau yang panjang kemarin dan banjir sehingga Jawa terjadi delay penanaman, karena itu hasilnya juga akan dimulai sampai Februari akhir," ucapnya usai meninjau harga bahan pangan di Pasar Senen, Jakarta Senin (3/2/2020).

Baca juga: Musim Hujan Jadi Ancaman untuk Harga Cabai

Selain itu dalam menyelesaikan masalah kenaikan cabai, Syahrul juga akan membenahi distribusi bahan pangan agar daerah di luar Jawa yang panen seperti Sulawesi bisa cepat memasok bahan pangan lewat transportasi udara.

"Ini soalnya ada di hilir, bagaimana transportasi laut kita tingkatkan menjadi transportasi udara, dan kami sudah sepakat untuk membicarakan dengan Kementerian Perhubungan dan lain-lain yang bisa untuk bisa memfasilitasi," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Suhanto mengatakan saat ini menurut perhitungan, stok cabai masih mencukupi sampai Maret 2020.

"Saya kurang tahu persis yang pasti hitungan kami sampai pertengahan Maret masih cukup," terang Suhanto.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Capai Rp 90.000 Per Kg, Ini Kata Kementan

Untuk diketahui, hingga hari ini, harga cabai di Pasar Senen masih melonjak naik. Adapun harga cabai merah terpantau sebesar Rp 95.000 per kilogram.

Harga sejumlah bahan pangan lainnya juga terpantau cukup tinggi. Beberapa pedagang juga telah menjual harga bawang putih dengan harga Rp 45.000sampai dengan Rp 50.000 per kilogram.

Melonjaknya harga cabai pun mengerek inflasi Januari 2020. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2020 mencapai 0,39 persen.

Inflasi itu terjadi salah satunya karena faktor kenaikan harga pangan seperti cabai.

“ Cabai merah memberikan andil inflasi 0,13 persen dan cabai rawit memberikan andil inflasi 0,05 persen," ujar Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Kenaikan Harga Cabai Dorong Inflasi di Januari 2020

Selain cabai, komoditas lainnya yang menyumbang inflasi, yakni ikan segar, minyak goreng, masing-masing 0,04 persen, beras 0,03 persen, rokok kretek filter, rokok putih masing-masing 0,06 persen dan beberapa sayuran 0,01 persen.

Kenaikan harga bahan makanan ini yang menyebabkan kelompok makanan, minuman dan tembakau pada Januari 2020 mengalami inflasi 1,62 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com