Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi-bagi Angpao di Masa Pandemi, Ini Kata Perencana Keuangan

Kompas.com - 18/05/2020, 08:40 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari Raya Idul Fitri erat kaitannya dengan "salam tempel" alias bagi-bagi angpao kepada sanak saudara yang masih kecil.

Namun di masa pandemi Covid-19, tradisi salam tempel mungkin tak akan sama seperti tahun-tahun normal. Di sisi lain, Anda masih ingin berbagi kepada saudara yang mungkin saja kesulitan akibat wabah.

Perencana finansial Metta Anggriani mengatakan, berbagi salam tempel di masa pandemi boleh-boleh saja. Namun tidak ada persentase yang yang ideal bagi semua orang karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda.

"Sebanyak 10 persen itu sudah cukup bagus untuk berbagi. Namun artinya kembali lagi, persentase yang kita gunakan enggak baku lho. Karena persetanse orang beda-beda dan nominal pendapatannya juga berbeda-beda," kata Metta dalam konferensi video, Jumat (15/5/2020).

Sebelum memberikan salam tempel, Anda perlu memastikan semua pos kebutuhan utama sudah disiapkan dengan baik, setidaknya hingga menerima gaji berikutnya. Setelah itu, pertimbangkan nominal yang sesuai untuk kebutuhan salam tempel.

Baca juga: Tak Bisa Mudik, Ini Cara Kirim Angpao Lebaran via BCA Mobile

Semangat berbagi

Metta mengingatkan, salam tempel hanyalah tradisi dan tidak wajib dilakukan sehingga relevan atau tidak relevan tergantung dari kondisi masing-masing.

Karena disesuaikan dengan kemampuan, Anda disarankan jangan terlalu muluk-muluk memberikan THR bermonimal besar. Tak perlu malu memberikan nominal kecil, yang penting adalah semangat berbagi kepada sanak saudara di masa pandemi.

Berbagi berapapun, tentu akan sangat membantu sanak saudara yang membutuhkan.

"Kan kita tau orang dikasih salam tempel berapa aja juga happy. Bukan amount-nya tapi niatnya untuk saling menghargai satu sama lain. Karena ini sebenarnya tidak wajib, harus disesuaikan dengan kemampuan kita," saran Metta.

"Jadi kalau mau diteruskan silakan, dan sesuaikan dengan kemampuan kita. Mungkin banyak sanak saudara kita terdampak Covid-18 juga, jadi saling berbagi ini sangat bagus," pungkasnya.

Baca juga: Perusahaan Tempat Kerja Mangkir Bayar THR? Laporkan ke Sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Akan Melemah, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Ditopang Data Inflasi AS, Wall Street Berakhir di Zona Hijau

Whats New
Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Masih Terkendali, Inflasi AS Bulan April Turun Jadi 3,4 Persen

Whats New
Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Fitch Ratings Proyeksi Defisit Anggaran Pemerintahan Prabowo-Gibran Melebar Dekati 3 Persen

Whats New
RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

RI Raup Rp 14,8 Triliun dari Ekspor Tuna, Pemerintah Harus Jaga Populasinya

Whats New
OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

OJK Sebut Porsi Pembiayaan Kendaraan Listrik Baru 0,01 Persen

Whats New
Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Rencana Merger XL Axiata dan Smartfren Masuk Tahap Evaluasi Awal

Whats New
[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

[POPULER MONEY] 2.650 Pekerja Pabrik di Jabar Kena PHK dalam 3 Bulan Terakhir | Percikan Api Bikin Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara

Whats New
Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai 'Take Off', Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Mesin Pesawat Garuda Terbakar Usai "Take Off", Kemenhub Lakukan Inspeksi Khusus

Whats New
Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Apa Itu Saham Syariah? Simak Pengertian dan Karakteristiknya

Earn Smart
Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Simak 3 Tips Melunasi Pinjaman Online secara Efektif

Whats New
Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Cara Migrasi PLN Pascabayar ke Prabayar lewat Aplikasi

Whats New
PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi 'Rest Area' Tol

PLN Akan Tambah 111 SPKLU di Berbagai Lokasi "Rest Area" Tol

Whats New
3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

3 Cara Cek Tabungan BRI Simpel Simpanan Pelajar

Earn Smart
Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Gandeng Swiss Re, Jasindo Bakal Kembangkan Layanan Mitigasi Risiko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com