Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Prospek Logam Mulia Paling Cuan hingga Akhir 2020

Kompas.com - 24/08/2020, 10:18 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Pergerakan harga emas terus merangkak naik menuju level rekor barunya sepanjang 2020 dan membuat harga emas terbilang cukup mahal saat ini. Lantas, adakah komoditas logam mulia lainnya yang punya prospek menarik dan kenaikannya lebih tinggi dari emas di sisa tahun ini?.

Business Manager Indosukses Futures Suluh Adil Wicaksono menyampaikan prospek harga logam mulia ke depan cukup bervariasi. Namun, berkaca dari pergerakan masing-masing komoditas sepanjang 2020 ini, Suluh memperkirakan akhir 2020 masing-masing harga akan mengalami kenaikan.

Jika merunut satu per satu data Bloomberg secara year to date (ytd), harga emas spot sudah naik sebanyak 27,88 persen ke level 1.940 dollar AS per ons troi Jumat (21/8/2020), dibandingkan harga 31 Desember 2019 yakni 1.517 dollar AS per ons troi. Sedangkan harga perak spot berhasil melesat 49,57 persen ytd ke level 26,79 dollar AS per ons troi.

Baca juga: Rincian Harga Emas Batangan di Pegadaian, dari 0,5 Gram hingga 1 Kg

Sementara itu, untuk harga paladium spot tercatat naik 12,19 persen ytd ke level 2.182 dollar AS per per ons troi hingga akhir pekan lalu.

Sedangkan platinum spot tercatat mengalami koreksi 4,58 persen secara ytd dan mendarat di level 922 dollar AS per per ons troi, sekaligus jadi komoditas berkinerja terburuk dibandingkan emas, perak dan paladium tahun ini.

"Untuk silver, kemungkinan masih akan naik tapi terbatas, namun memungkinkan baginya untuk memimpin kenaikan (harga dibandingkan komoditas logam mulia lainnya) hingga akhir tahun," ujar Suluh kepada Kontan.co.id Minggu (23/8/2020).

Ke depan, Suluh meyakini harga perak berpotensi kembali menuju level 28 dollar AS per ons troi. Kenaikan signifikan pada harga perak sepanjang 2020, dinilai erat kaitannya dengan membaiknya data manufaktur global.

Bahkan Suluh cenderung merekomendasikan perak sebagai pilihan kedua setelah emas, lantaran punya peluang untuk naik.

Baca juga: Turun Rp 4.000, Ini Rincian Harga Emas Antam Terbaru

Jarak atau gap harga paladium diperkirakan masih akan berbanding tipis dengan emas. Meskipun harga komoditas yang satu ini lebih tinggi dari emas, kenaikan harga paladium belum mampu mengimbangi lonjakan harga emas. Hingga akhir tahun, paladium diprediksi bakal bertengger di kisaran 2.259 dollar AS per per ons troi.

Khusus untuk prospek harga platinum, Suluh memperkirakan masih ada harapan bagi komoditas mencatatkan kenaikan 6 persen dalam setahun ke depan, meskipun secara ytd pergerakannya negatif. Apalagi, menurutnya harga platinum saat ini tengah menguji level psikologisnya yakni 1.000 dollar AS per per ons troi.

Baca juga: Subsidi Gaji Rp 600.000 BPJS Ketenagakerjaan Cair Mulai Besok

Adapun sentimen yang sempat menekan harga platinum hingga terkoreksi, salah satunya dampak dari sebaran pandemi Covid-19 yang merebak di Maret 2020. Kondisi tersebut berdampak pada perlambatan ekonomi global, sekaligus membuat kontrak platinum yang belum terserap.

"Secara keseluruhan, platinum sepertinya paling miris ketimbang lainnya, tapi kami yakin ytd masih akan tumbuh jika dilihat dari teknikal tahunannya," ungkapnya. (Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto)

Baca juga: Tambahan Pemasukan PNS Selama Pandemi, Gaji Ke-13 hingga Uang Pulsa

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Memilah logam mulia paling cuan di sisa 2020 selain emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com