Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Berpotensi Melemah, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini

Kompas.com - 18/09/2020, 08:40 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan akan melemah pada hari ini, Jumat (18/9/2020).

Sebelumnya IHSG ditutup pada zona merah di level 5.038,4 atau turun 0,4 persen.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan peluang IHSG melemah terdorong sentimen negatif pasar terkait tidak adanya kebijakan moneter lanjutan dari beberapa bank sentral.

 

Baca juga: Hari Ini, IHSG Ditutup di Zona Merah

Dia bilang, minimnya stimulus di global membuat pasar khawatir dengan valuasi yang mahal.

“Pasar mungkin akan melemah, karena dunia tidak lagi mendapatkan banyak stimulus dimana seluruh bank sentral membertahankan kebijakannya,” kata Hans kepada Kompas.com, Jumat (18/9/2020).

Hasil rapat FOMC kemarin, The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan dengan kebijakan moneter yang tidak berubah. Demikian juga dengan Bank of England (BOE) dan Bank of Japan (BoJ) yang tetap mempertahankan kebijakan moneter stabil dan tidak ada perubahan pada sikap moneter.

“Setelah pasar dunia tidak mendapat tambahan stimulus, pasar dunia mulai khawatir dengan valuasi yang agak mahal. Valuasi saham teknologi dan banyak saham dianggap terlalu mahal karena pasar sudah terkoreksi dalam di Maret, kemudian harga saham naik terus,” tambah dia.

Baca juga: Pagi Ini IHSG Dibuka Positif

Sentimen negatif juga muncul dari rencana distribusi vaksin Covid-19 yang masih membutuhkan waktu cukup lama yakni 6 bulan sampai dengan 1 tahun lagi.

Hal ini disampaikan oleh Dewan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), setelah sebelumnya Presiden AS Donald Trump mengatakan, vaksin akan tersedia dan didistribusikan cukup banyak pada Oktober 2020.

Sementara itu, sentimen positif muncul dari hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) kemarin, dimana Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan.

Hans menilai, kebijakan BI ini cukup bagus, karena berdampak dalam penguatan nilai mata uang dalam negeri. Hans bahkan memproyeksikan, kebijakan ini mampu mendorong rupiah bergerak kembali ke Rp 14.400 per dollar AS.

“Sikap BI ini menaikkan reputasi bank sentral, dan membuktikan mereka tidak terlalu terinterfensi pemerintah. Diharapkan dengan kebijakan BI yang konsisten rupiah bisa balik ke Rp 14.400an, jadi lebih stabil di level tersebut,” sebut dia.

Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 5.013 sampai dengan 4.950 dan resistance pada level 5.099 sampai dengan 5.187.

Adapun rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini, antara lain sebagai berikut. 

1. Artha Sekuritas

  • MEDC rekomendasi buy 410 – 420, TP 440 – 450, stop loss <400.
  • TOWR rekomendasi buy 1.020 – 1.050, TP 1.070 – 1.100, stop loss 1.000.
  • EXCL rekomendasi buy 2.160 – 2.200, TP 2.300 – 2.360, stop loss 2.20.

2. Anugerah Mega Investama

  • AKRA rekomendasi buy back jika break di level 2.920, TP 2.570 – 2.470, area sos di level 2.860 - 2.680.
  • ICBP rekomendasi buy back jika break di level 10.850, TP 9.600 – 9.400, area sos di level 10.600 – 10.050.
  • INCO rekomendasi buy back jika break di level 4.080, TP 3.700 – 3.550, area sos di level 4.000 – 3.860.

3. Panin Sekuritas

  • AISA rekomendasi 236 - 244, TP 280 - 336 (supply area), stop loss <216.
  • BBCA speculative buy 28.775, TP 30.000 – 31.000, stop loss <27.400.
  • IRRA rekomendasi buy and hold >600, TP 645 - 700.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com