JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indoneesia (BI) Perry Warjiyo meyakini, ekonomi Indonesia akan tumbuh positif pada kuartal IV 2020, setelah pada dua kuartal sebelumnya ekonomi terus terkontraksi.
Pada kuartal III 2020, ekonomi Indonesia minus 3,49 persen, meski demikian kontraksinya mengecil dari kuartal II 2020 yang tercatat minus 5,32 persen.
Kinerja ini pun membuat Indonesia mengalami resesi ekonomi.
"Kami meyakini perbaikan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut. Pertumbuhan ekonomi akan positif di kuartal IV 2020," ujar Perry dalam West Java Investment Summit 2020 secara virtual, Senin (16/11/2020).
Baca juga: Hingga November 2020, Pemerintah Cairkan PMN Rp 16,95 Triliun
Perbaikan ekonomi nasional diyakini akan berlanjut hingga tahun mendatang, sehingga pertumbuhan bisa kembali ke kisaran 5 persen.
Dengan demikian, dalam lima tahun mendatang ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh di kisaran 6 persen.
"Hal ini di dukung dengan perbaikan konsumsi, eskpor dan investasi," imbuh Perry.
Selain itu, lanjut Perry, upaya mendorong pertumbuhan ekonomi juga didukung dengan stabilitas sistem keuangan yang terjaga.
Menurut dia, nilai tukar rupiah saat ini dalam kondisi stabil, bahkan menguat.
Seiring dengan itu, inflasi pun tercatat rendah, dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) menurun, serta sistem perbankan secara keseluruhan juga sehat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan