Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BLT UMKM Belum Cair 100 Persen dari Bank, Ini Kata Menkop UKM

Kompas.com - 21/01/2021, 13:44 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mengatakan, program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif telah tersalurkan 100 persen kepada 12 juta pengusaha mikro dengan nilai total anggaran Rp 28,8 triliun.

Hanya saja diakui dia, proses penyalurannya belum seluruhnya tersalurkan oleh bank penyalur karena adanya pembatasan sosial.

"Jadi ini ada kendala. Karena si penerima harus dipanggil oleh bank penyalur untuk menandatangani surat pertanggungjawaban mutlak. Tapi karena ada pembatasan sosial, jadi agak terlambat," ujar Teten dalam Rapat Kerja Kemenkop UKM dengan Komisi VI DPR RI yang disiarkan secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Soal Form Online BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Ini Respons Kemenkop UKM

Oleh karena itu, lanjut Teten, pihaknya sudah mengajukan pertimbangan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar diberikan kelonggaran pencairan hingga 31 Januari 2021.

Selain itu, Teten menambahkan, berdasarkan hasil survei monitoring yang dilakukan oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) dengan jumlah responden sebanyak 1.261 orang, mayoritas responden mengakui telah memanfaatkan dana bantuan ini untuk kegiatan produktif, terutama untuk pembelian bahan baku.

"88,5 persen angkanya yang kami lihat dalam survei ini mengakui telah memanfaatkan dana ini untuk kegiatan produktit. Lalu ada 31 persen yang masih belum mencairkan karena kendala waktu pencairan," ucap dia.

Baca juga: Holding BUMN UMKM Akan Menyasar 57 Juta Pelaku Usaha Mikro

Tak hanya itu, berdasarkan survei yang dilakukan oleh BRI juga menunjukkan bahwa ada sebanyak 44,8 persen responden yang mengaku operasi usahanya bisa meningkat setelah menerima bantuan.

Lalu, ada sebanyak 51,5 persen responden yang mengaku usahanya sempat tutup karena pandemi, tapi bisa kembali dibuka karena adanya BLT UMKM.

"Kami menyimpulkan melalui survei ini, bahwa program ini benar-benar sangat dibutuhkan meskipun masih ada kelemahan-kelemahan," ucap Teten.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com