JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan, Indonesia tengah bertransformasi, meninggalkan kebiasaannya sebagai penjual atau pengekspor barang mentah dan setengah jadi.
Ia meyakini, masa depan Indonesia adalah menjadi pengekspor barang industri dan industri berteknologi tinggi.
Hal ini seiring dengan perbaikan pada sektor industri dalam negeri.
Baca juga: Mendag Optimistis Ekspor Non-migas Tumbuh 6,3 Persen pada 2021
"Indonesia bukan lagi penjual barang mentah dan setengah jadi, tetapi kita sedang bertransformasi dengan menjual barang industri dan industri berteknologi tinggi," kata Lutfi dalam Media Group News Summit 2021 Economic Recovery, Rabu (27/1/2021).
Keyakinan itu didapatkannya berdasarkan data neraca perdagangan sepanjang 2020.
Tahun lalu, ekspor nonmigas Indonesia mencapai 155 miliar dollar AS, turun 0,57 persen dari tahun 2019.
Lutfi menjelaskan, komoditas minyak sawit mentah (CPO) dan batu bara masih menjadi produk utama ekspor Indonesia.
Masing-masing nilainya mencapai 20,7 miliar dollar AS dan 17,2 miliar dollar AS di 2020.
Baca juga: Meski Neraca Dagang 2020 Positif, Mendag Merasa Terganggu
"Tentu itu merupakan komoditas primadona kita sepanjang masa," imbuh dia.
Namun, lanjut Litfi, jika melihat komoditas ekspor tertinggi ketiga yakni besi dan baja, menunjukkan Indonesia sudah mulai bertransfromasi ke barang industri.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.