Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Omicron Naik, Karantina Bakal Diperketat, WNI Diimbau Tidak ke Luar Negeri

Kompas.com - 27/12/2021, 10:22 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Omicron di Indonesia kembali meningkat. Kini, jumlahnya mencapai 46 kasus. Sebanyak 40 orang yang terkonfirmasi sudah mendapat vaksinasi 2 dosis.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, sebanyak 98 persen kasus Omicron berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Sisanya adalah petugas di Wisma Atlet.

Hal ini membuat pemerintah akhirnya kembali memperketat karantina kedatangan luar negeri. Ia juga mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) tidak pergi ke luar negeri jika tidak perlu.

"Jadi tolong dipahami bahwa sekarang proses karantina kedatangan luar negeri untuk WNI akan kita perketat. 98 persen kasus Omicron terjadi karena orang-orang kita pulang dari luar negeri," kata Budi dalam konferensi pers PPKM, Senin (27/12/2021).

Budi menuturkan sudah menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah penyebaran varian Omicron dan menghadapi dampak terburuk dari varian tersebut.

Baca juga: Bill Gates: Walau Ada Omicron, Pandemi Bisa Berakhir 2022, asal...

Pihaknya sudah menyiapkan 16.000 oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator di berbagai fasilitas kesehatan. Selain itu, pemerintah akan mempercepat akselarasi vaksinasi Covid-19 sampai akhir tahun.

"Kita pasang (oksigen) agar bisa persiapkan. Mudah-mudahan tidak terjadi. Penting bagi kita mempercepat vaksinasi terutama kalangan yang berisiko yaitu lansia dan dengan imunitas terganggu," ucap dia.

Sementara untuk mendeteksi lebih cepat, pihaknya akan menyebar teknologi baru untuk tes PCR di pintu utama kedatangan luar negeri. Tes PCR ini mampu melihat simptom Omicron dengan identifikasi lebih cepat, yakni 4-6 jam.

"Kita akan datangkan 15 mesin genome sequencing baru, mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau di Indonesia, Sumatera, Kalimantan sulawesi, Maluku, Papua, agar tes ini jadi lebih cepat dan jaringan jadi lebih kuat tidak hanya di Jawa," sebut Budi.

Baca juga: Luhut: Sampai Hari Ini Omicron Belum Ditemukan Meluas di Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com