Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Bisnis Data Center, Telkom Ambil Alih Saham PT STS

Kompas.com - 03/01/2022, 19:35 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) memperkuat bisnis data center (DC) dengan mengambil alih saham anak usahanya PT Sigma Tata Sadaya (STS).

Telkom juga melakukan penyertaan modal dalam bentuk cash dan noncash berupa aset (inbreng) tanah, bangunan, dan perangkat Hyperscale Data Center (HDC).

Direktur Network and Information  Technology  Solution Telkom Herlan Wijanarko mengatakan, saat ini STS siap berperan sebagai entitas Data Center Co.

Selain itu, aset HDC yang masih dalam tahap konstruksi antara Telkom dan PT STS merupakan modal utama untuk menarik calon pelanggan.

“Kapasitas total HDC yang dibangun secara bertahap sebesar 75 megawatt (MW), dan ke depannya akan dikonsolidasikan juga dengan seluruh DC di TelkomGroup,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (3/12/2021).

Dengan pembangunan itu, Herlan berharap Telkom dapat meraih market secara masif dengan dukungan jaringan fiber optic triple homing terkuat yang dimiliki TelkomGroup.

Baca juga: Telkom Bakal Sediakan Akses Internet di Pos TNI Wilayah 3T

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi menambahkan, konsolidasi DC ke dalam satu entitas (Data Center Co.) yang langsung berada di bawah Telkom merupakan bentuk keseriusan perusahaan dalam mengelola aset DC dan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.

Sementara itu, Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya dalam kesempatan sebelumnya menyampaikan, aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah penting dalam upaya transformasi perusahaan.

Dengan langkah ini, TelkomGroup diharapkan dapat lebih fokus dalam peningkatan kapabilitas dan value bisnis DC yang lebih optimal di masa mendatang.

“Bisnis DC merupakan bisnis yang dibutuhkan untuk mendukung perkembangan ekonomi digital, e-commerce yang diproyeksikan akan terus berekspansi, sehingga kami meyakini kebutuhan DC akan terus mencatatkan pertumbuhan positif,” tambah Budi.

Adapun, penandatanganan Akta Pengambilalihan Saham PT STS dan Akta Inbreng Tanah, Bangunan, dan Perangkat HDC digelar secara hybrid dengan protokol kesehatan ketat, Senin (27/12/2021).

Baca juga: Telkom akan Miliki Data Center Terbesar di Indonesia

Hadir secara fisik dalam acara tersebut Heri Supriadi dan Direktur STS Andreuw Th AF. Sementara itu, hadir melalui video conference Herlan Wijanarko dan Budi Setyawan Wijaya.

Setelah transaksi ini, STS resmi menjadi anak perusahaan yang langsung berada di bawah Telkom (direct subsidiary) dengan kapasitas dan kemampuan melayani pelanggan yang lebih luas.

STS yang dicita-citakan sebagai new DC company dari TelkomGroup dinakhodai  Andreuw Th AF yang telah berpengalaman di industri DC dengan standar internasional di Telin Singapura.

Kesuksesan Andreuw dalam membangun Data Center Telin-3 dengan standar Tier-III dan Tier-IV ready di Jurong, Singapore, dan memimpin Telin Singapore itulah yang akan diimplementasikan ke tanah air.

Hal tersebut juga menjadi salah satu langkah TelkomGroup melalui STS untuk memberikan value terbaik bagi para stakeholder, serta untuk mengukuhkan diri sebagai perusahaan digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat.

Baca juga: Wujudkan Ekosistem Digital, Telkom Hadirkan Data Center neuCentrIX di Banjarmasin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com