Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SUKSES INSPIRATIF

Kejar Mimpi, Akmal Idrus Sukses Rintis Usaha Sosial Rappo

Kompas.com - 31/01/2022, 22:20 WIB
Inang Sh ,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Masalah yang dikelola dengan baik bisa berubah menjadi berkah yang bermanfaat bagi banyak orang. Demikian halnya dengan sampah plastik yang mengganggu kelestarian lingkungan.

Dengan sentuhan kreativitas, sampah plastik sekali pakai dapat diolah menjadi produk berkualitas yang mendatangkan keuntungan finansial sekaligus memberdayakan masyarakat.

Inovasi kewirausahaan sosial (social entrepreneurship) itulah yang dilakukan Akmal Idrus dalam dua tahun terakhir di Makassar, Sulawesi Selatan, melalui usaha sosial bernama Rappo.

Rappo adalah bisnis daur ulang yang mengubah plastik sekali pakai menjadi produk tas unik dan bernilai ekonomi. Produk-produk Rappo kini telah menjadi pilihan sejumlah korporasi dan dipasarkan di berbagai kota di Indonesia.

Berbeda dengan kebanyakan anak muda, sejak awal merintis, Akmal memang bertekad mengembangkan bisnis yang dapat memberikan kontribusi dan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Ia tak ingin hanya sekadar mencari keuntungan.

Tekad tersebut didorong kegelisahannya terhadap tantangan yang ada di sekitar, khususnya pada awal masa pandemi Covid-19.

Pada saat itu, banyak sampah plastik tidak dimanfaatkan. Di sisi lain, tak sedikit pula masyarakat terhimpit secara ekonomi.

“Ide daur ulang sampah kantong plastik berawal dari aktivitas saya sebagai leader di Kejar Mimpi Makassar, sebuah komunitas yang diinisiasi oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) yang memiliki perhatian besar terhadap sustainability,” kata Akmal kepada Kompas.com, Jumat (28/1/2022).

Ia menyebutkan, komunitas tersebut mengasah wawasan dan kepekaan sosialnya. Dengan demikian, Akmal terus tertantang untuk ikut berkontribusi dalam menyelesaikan masalah yang ada di sekitar.

“Setelah melalui beberapa kali uji coba, akhirnya saya memilih untuk mengembangkan usaha daur ulang sampah plastik,” ujarnya.

Membangun usaha sosial tentu bukan pekerjaan mudah. Akmal pun menyadari bahwa hal itu bukan pula pilihan populer anak muda.

Maka, ketika di awal berdiri pada 20 Juni 2020, usahanya itu sempat diragukan rekan-rekan maupun keluarganya. Akmal tetap teguh dengan mimpinya untuk membangun sesuatu yang dapat memberikan dampak berkelanjutan bagi perekonomian masyarakat.

Dengan sabar dan tekun, Akmal melewati tahun-tahun pertama yang berat, mulai dari mengembangkan produk, belajar mengelola usaha dengan baik, melakukan pendekatan ke masyarakat, memberikan pelatihan kepada mitra, hingga memasarkan produk ke berbagai korporasi dan daerah.

Baru di tahun kedua, ia mulai lega karena usaha sosial Rappo semakin berkembang.

Akmal menuturkan, nama “Rappo” diambil dari bahasa Makassar yang berarti buah. Ia berharap, usaha sosial yang dibuatnya dapat membuahkan hasil dan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk memajukan Rappo, Akmal terus berkolaborasi dengan para penjahit lokal dan masyarakat, khususnya kaum perempuan.

Salah satunya, dengan membangun Rappo Impact Center di pesisir Desa Nelayan Untia, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar. Tempat tersebut dijadikan wadah bagi para mitra untuk memproduksi tas.

Di Rappo Impact Center, Akmal menjadikan kaum perempuan sebagai mitra dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman serta keahlian menjahit sehingga dapat membuat produk daur ulang Rappo yang berkualitas.

Berkat keahlian itu, para mitra juga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya karena memiliki penghasilan tambahan dari tas yang dijual oleh Rappo.

Akmal menyebutkan, selain membuka lapangan pekerjaan, ia juga secara berkesinambungan memberikan pemahaman literasi keuangan kepada mitra dan keluarganya.

Hal tersebut diharapkan dapat membantu pengelolaan keuangan keluarga menjadi lebih baik.

Kini, Rappo memiliki belasan mitra untuk memproduksi tas daur ulang. “Saya berharap bisa membuka Rappo Impact Center untuk mendukung pengembangan kemampuan kaum wanita di berbagai daerah lain,” terangnya.

Banyak diminati

Para mitra usaha sosial Rappo menunjukkan hasil karya daur ulang plastik sekali pakai menjadi produk tas unik dan bernilai ekonomi. Melalui Rappo, Akmal menjadikan kaum perempuan sebagai mitra dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman serta keahlian menjahit, sehingga dapat membuat produk daur ulang Rappo yang berkualitas.Dok. CIMB Niaga Para mitra usaha sosial Rappo menunjukkan hasil karya daur ulang plastik sekali pakai menjadi produk tas unik dan bernilai ekonomi. Melalui Rappo, Akmal menjadikan kaum perempuan sebagai mitra dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman serta keahlian menjahit, sehingga dapat membuat produk daur ulang Rappo yang berkualitas.

Mengusung konsep upcycle, useful, dan unique, produk-produk tas Rappo banyak diminati masyarakat, termasuk kalangan korporasi. Jaringan penjualan pun terus meluas.

Saat ini, produk tas Rappo bisa ditemukan di toko offline dan e-commerce. Rappo juga terus mengembangkan laman www.rappoindonesia.com untuk memudahkan masyarakat memesan tas tersebut.

Dengan perkembangan bisnis dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan yang semakin meningkat, Akmal pun yakin, usaha sosial yang dirintisnya dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang besar, khususnya bagi masyarakat yang kurang beruntung.

Ia juga berterima kasih kepada para konsumennya, termasuk CIMB Niaga yang memberikan inspirasi sekaligus mendukung usahanya terus maju.

Dari jurnalis, leader komunitas Kejar Mimpi, hingga founder Rappo

Ketertarikan Akmal terhadap usaha sosial tidak datang begitu saja. Hal itu merupakan hasil dari proses pengembangan diri dan kariernya.

Alumnus Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar itu sejak duduk di bangku kuliah memang telah menunjukkan antusiasme yang besar untuk terus berkembang dan gigih mengejar mimpinya.

Selain kuliah, Akmal mencoba mengasah kemampuannya dengan menjadi jurnalis rubrik remaja di salah satu koran terbesar di Makassar. Di dunia jurnalistik, ia berhasil meniti karier hingga menjadi presenter serta reporter stasiun televisi lokal dan nasional.

Dari pekerjaannya sebagai jurnalis, ia memahami berbagai isu sosial dan merasakan langsung apa yang dialami masyarakat.

“Sebagai anak muda, saya melihat banyak kesenjangan yang terjadi di masyarakat. Seharusnya, pemuda dapat mengambil peran untuk memberikan perubahan sekecil apa pun dampaknya bagi masyarakat,” katanya.

Kegelisahan tersebut mendorong Akmal bergabung dengan Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga di Makassar.

CIMB Niaga memiliki visi dan tujuan yang sama dengan dirinya, yaitu memberikan dampak positif bagi masyarakat, termasuk melalui bidang pendidikan, filantropi, lingkungan, dan pembangunan sosial ekonomi.

Di komunitas tersebut, Akmal sempat menjadi leader pertama. Kini, ia telah menjadi advisor. Bersama rekan-rekannya, ia berhasil menginisiasi beragam kegiatan untuk anak muda di Makassar.

Bermula dari aktivitasnya di Komunitas Kejar Mimpi Makassar itulah, terbentuk ide untuk membangun Rappo.

“Komunitas Kejar Mimpi CIMB Niaga sangat mendukung saya untuk terus mengejar mimpi. Di sini, saya menemukan value baru, yakni kita bisa mewujudkan mimpi sambil membantu banyak orang,” jelasnya.

Akmal percaya, Kejar Mimpi CIMB Niaga adalah komunitas yang tepat bagi anak muda untuk saling memotivasi dalam mewujudkan mimpi. Ia sendiri merasakan langsung banyak mendapat kesempatan untuk belajar sehingga terus tertantang menjadi lebih baik, bagi diri sendiri dan orang lain.

Mitra usaha sosial Rappo memproduksi tas unik dan bernilai ekonomi yang terbuat dari daur ulang plastik sekali pakai. Melalui Rappo, Akmal menjadikan kaum perempuan sebagai mitra dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman serta keahlian menjahit, sehingga dapat membuat produk daur ulang Rappo yang berkualitas.Dok. CIMB Niaga Mitra usaha sosial Rappo memproduksi tas unik dan bernilai ekonomi yang terbuat dari daur ulang plastik sekali pakai. Melalui Rappo, Akmal menjadikan kaum perempuan sebagai mitra dan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman serta keahlian menjahit, sehingga dapat membuat produk daur ulang Rappo yang berkualitas.

Anak muda yang memiliki hobi travelling itu pun berpesan agar generasi muda Indonesia yang tengah berjuang mengejar mimpi untuk tidak mudah menyerah. Ia mengimbau, jika mimpi itu gagal, jangan ubah mimpinya, tetapi ubah jalannya.

Bagi yang tertarik merintis usaha sosial dan memberdayakan masyarakat di suatu daerah, Akmal memiliki beberapa tips.

Pertama, lakukan riset mengenai masalah yang akan dicari solusinya. Menurutnya, riset sangat penting agar hal yang dianggap masalah ternyata tidak menjadi isu bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, solusinya juga harus relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Kedua, jika ingin memberdayakan masyarakat di suatu daerah, perlu dilakukan pendekatan positif melalui orang-orang yang dituakan dan berpengaruh. Contohnya, tokoh masyarakat setempat.

Dengan begitu, aktivitas yang dilakukan di daerah tersebut mendapat dukungan.

Ketiga, memiliki tim yang kuat dan visi yang sama. Hal ini mengingat membangun usaha sosial berbeda dengan usaha pada umumnya. Visi bersama yang kuat sangat dibutuhkan.

“Di atas itu semua, yang terpenting tentu kita harus memiliki passion yang kuat terhadap bidang yang kita pilih dan terus mengembangkan diri dengan memperkaya pengetahuan dan pengalaman yang relevan,” katanya.

Dengan begitu, para pegiat usaha sosial bisa terus konsisten dan menjaga komitmen mewujudkan impian dalam membangun usaha yang berdampak positif bagi masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com