Lebih lanjut dia menuturkan, kompetisi ini bertujuan untuk memobilisasi kekuatan kolektif para pemangku kepentingan perikanan dan makanan hasil laut untuk merancang dan mengimplementasikan solusi sistematis untuk mengurangi penangkapan ikan berlebih secara mandiri, berkelanjutan dan efektif.
Berbagai solusi yang dihasilkan harus dapat mengatasi pemulihan stok ikan yang sudah terdegradasi, sekaligus melindungi orang-orang yang terkena dampak akibat berkurangnya tangkapan ikan.
Untuk melakukan pendaftaran, pendaftar bisa mengunjungi laman solutionstooverfishing.org.
Pendaftar kompetisi yang memenuhi syarat akan menerima pendampingan dan dukungan pembinaan untuk memperbaiki metode yang mereka gunakan, untuk kemudian mendaftar ulang dan memperbesar peluang menjadi pemenang.
"Masing-masing satu juara pertama dan kedua akan dipilih di Tanjung Verde, Ekuador, Indonesia, dan Peru dan diumumkan pada Knowledge Sharing Event virtual pada musim semi tahun 2022," tuturnya.
Adapun juara pertama dan kedua akan berpartisipasi dalam rangkaian acara virtual selama seminggu untuk saling berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam memajukan perikanan pesisir yang produktif dan berkelanjutan.
"Mereka juga akan menerima dukungan diseminasi dari Bank Dunia serta layanan percepatan untuk meningkatkan dan mengimplementasikan solusinya dari para mitra di kompetisi ini," tandas Mimi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.