JAKARTA, KOMPAS.com - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) resmi berganti nama menjadi PT MNC Energy Investments Tbk yang diputuskan dalam hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berlangsung pada Kamis (10/2/2022).
RUPSLB juga menyetujui perubahan kegiatan usaha utama IATA, dari perusahaan pengangkutan udara niaga dan jasa angkutan udara, menjadi bidang investasi dan perusahaan induk, khususnya di sektor pertambangan batu bara.
Baca juga: Daftar 10 Saham Top Gainers Sepekan, Ada Perusahaan Hary Tanoe hingga Bukalapak
Executive Chairman MNC Grup Hary Tanoe sekaligus direksi IATA mengatakan, perubahan ini dilakukan untuk memitigasi kerugian akibat pandemi Covid-19. Di sisi lain, perseroan memanfaatkan harga batu bara yang melonjak saat ini sebagai peluang dalam menjajaki usaha baru.
“Mengingat industri penerbangan masih belum pulih, IATA meyakini ekspansi di bidang usaha baru menjadi solusi untuk memperbaiki nilai perusahaan,” kata Hary dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Berkat Sinetron Ikatan CInta, Rumah Produksi Film Milik Hary Tanoe Kuasai 40 Persen Market Share
Sebagai informasi, IATA mencatatkan pendapatan usaha sebesar 7,2 juta dollar AS di bulan September 2021, atau naik 15 persen dibanding tahun lalu 6,3 juta dollar AS.
Namun, kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan berbagai beban usaha yang menghasilkan rugi bersih sebesar 4,7 juta dollar AS untuk periode yang berakhir pada tanggal 30 September 2021, atau naik 118 persen dibanding rugi bersih pada periode yang sama tahun sebelumya sebesar 2,1 juta dollar AS.
Baca juga: Harga Batu Bara Acuan Melonjak ke 188,38 Dollar AS, Ini Sebabnya
RUPSLB juga menyetujui pengalihan aset transportasi udara kepada salah satu anak usaha IATA yang dimiliki 99,99 persen yakni PT Indonesia Air Transport (IAT), yang juga telah mengantongi Sertifikat Operator Pesawat Udara dari Kementerian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Perseroan juga telah mendapat restu dari pemegang sahamnya untuk mengambilalih 99,33 persen saham PT Bhakti Coal Resources (BCR) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
BCR merupakan perusahaan induk dari sembilan perusahaan batu bara dengan Izin Usaha Pertambangan (IUP) di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Adapun anak perusahaan BCR mencakup, PT Bhumi Sriwijaya Perdana Coal (BSPC), PT Putra Muba Coal (PMC), PT Indonesia Batu Prima Energi (IBPE), PT Arthaco Prima Energi (APE), PT Energi Inti Bara Pratama (EIBP), PT Sriwijaya Energi Persada (SEP), PT Titan Prawira Sriwijaya (TPS), PT Primaraya Energi (PE), dan PT Putra Mandiri Coal (PUMCO).
Seperti diketahui, sepanjang tahun 2021 harga batu bara global terus merangkak naik. Bahkan memasuki semester kedua hingga menjelang akhir tahun, harga mineral ini melesat tinggi hingga menyentuh harga tertinggi sepanjang masa.
Lonjakan dipengaruhi berbagai aspek, terutama untuk memenuhi kebutuhan energi yang disebabkan oleh pembukaan kembali ekonomi pasca pandemi. Berbagai komplikasi tambahan seperti gangguan pasokan dan konflik antar negara, ditambah dengan permintaan yang untuk menyambut musim dingin serta banjir di provinsi Shanxi, pusat penambangan batu bara terbesar di China.
Tahun 2022, harga batu bara diprediksi akan terus melejit dampak permintaan yang tinggi dan pasokan yang terus menyusut. Kenaikan ini tentunya turut mendongkrak harga batu bara nasional. Mengutip data International Energy Agency (IEA), Indonesia mengekspor sebanyak 455 juta ton batu bara ke seluruh dunia pada 2019, dan bergerak menjadi 400 juta ton pada 2020 imbas pandemi Covid-19.
“Posisi tersebut menunjukkan Indonesia sebagai negara eksportir batu bara yang mendominasi di pasar global. Sedangkan China menempati posisi teratas negara importir batu bara di dunia. Dapat disimpulkan sepanjang batu bara masih menjadi sumber utama pembangkit listrik di berbagai negara, batu bara Indonesia akan terus menjadi primadona dunia,” tegas Hary.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.