Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Cabai Melambung Tinggi, Kementan: Juli Sudah Melandai...

Kompas.com - 13/06/2022, 18:45 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Semua jenis komoditas cabai terpantau mahal secara nasional. Di sejumlah daerah, terpantau harga cabai melambung tinggi. 

Berdasarkan data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategus Nasional (PIHPS), harga cabai merah besar naik Rp 4.400 menjadi Rp 67.250 per kilogram. Cabai Merah keriting naik menjadi Rp 70.400 per kilogram, cabai rawit hijau naik menjadi Rp 64.050 per kilogram, dan cabai rawit merah juga naik menjadi Rp 87.500 per kilogram.

Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Tommy Nugraha memprediksi, kenaikan ini akan terjadi hingga sampai akhir Juni.

"Prediksi kami akhir Juni atau awal Juli sudah melandai," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin (13/6/2022).

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Bengkulu Tembus Rp 100 Ribu Per Kg Akibat Pasokan Terbatas

Penyebab harga cabai melambung tinggi

Lebih lanjut Tommy memaparkan penyebab mengapa harga cabai naik.

Menurut dia, salah satu penyebabnya adalah akibat curah hujan yang tinggi sehingga membuat para petani harus merogoh kocek lebih dalam untuk membeli pupuk hingga obat-obatan agar cabai tidak terserang hama dan jamur.

"Ini kan curah hujan sedang ekstrem akibat hal itu maka tidak sedikit lahan atau kebun area cabai terkena penyakit lalu tidak sedikit juga karena banjir sehingga mengurangi jumlah produksi," jelas Tommy.

"Disamping itu, karena curah hujan yang tinggi, membuat petani harus membeli pupuk dan obat-obatan yang ekstra sehingga harus nambah uang lagi. Ini yang bikin harga cabai meningkat," sambung Tommy.

Baca juga: Harga Pangan Hari Ini di Jakarta, Cabai Rawit Merah Sentuh Angka Rp 97.674 Per Kg

Upaya melandaikan harga cabai

Walau demikian pihaknya sudah memiliki berbagai upaya untuk melandaikan harga cabai.

"Yang jelas kami di pemerintahan sekarang sedang berusaha mengeluarkan upaya untuk meningkatkan produksi agar harga melandai kami juga sudah membuat penyemprotan hama penyakit di sentra produksi cabai," kata Tommy.

Tommy juga memastikan terkait stok kebutuhan cabai di dalam negeri aman.

Sebab pihaknya sudah menyiapkan strategi yaitu mengirim stok cabai dari daerah yang surplus ke daerah yang minus.

"Jadi dipastikan stok aman. Cuma harga yang memang lagi naik," ungkap Tommy.

Baca juga: Makin Pedas, Harga Cabai Rawit Merah di Jakarta Sentuh Rp 120.000 Per Kilogram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com