Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antisipasi Migrasi Pengguna Elpiji 12 Kg, Pertamina Wacanakan Beli Gas 3 Kg Pakai MyPertamina

Kompas.com - 12/07/2022, 09:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mengisyaratkan kemungkinan adanya penggunaan aplikasi MyPertamina untuk menghindari migrasi pengguna elpiji 12 kg ke tabung melon (subsidi) ukuran 3 kg.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, terkait dengan adanya potensi migrasi pengguna elpiji ke tabung gas subsidi, seperti yang terjadi saat Pertamina menaikkan harga jual Pertamax, yang mendorong masyarakat migrasi ke Pertalite, pihaknya mengaku masih melakukan pengembangan sistem pada aplikasi MyPertamina.

Saat ini aplikasi MyPertamina tengah dalam uji coba untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar dan Pertalite. Namun, uji coba ini masih dalam tahapan pendaftaran, dan belum sampai ke tahapan implementasi QRIS. Tidak menutup kemungkinan kebijakan serupa akan diterapkan pada pembelian elpiji ukuran 3 kg.

Baca juga: Harga Elpiji 12 Kg Naik, Pertamina Minta Masyarakat Tak Pindah ke Elpiji 3 Kg

“Masih pengembangan sistem ya. Tentunya ini perlu dikoordinasikan juga dengan stakeholder terkait,” kata Irto kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Sebagai informasi, Pertamina melakukan penyesuaian harga untuk produk bahan bakar non subsidi, elpiji 12 kg sekitar Rp 2.000 per kg mulai Minggu (10/7/2022). Penyesuaian harga dilakukan menyusul terjadi kenaikan harga yang diberlakukan mengikuti tren harga pada industri minyak dan gas dunia.

Penyesuaian harga BBM terus diberlakukan secara berkala sesuai dengan Kepmen ESDM 62/K/12/MEM/2020 tentang formulasi harga jenis bahan bakar umum (JBU). Untuk mengantisipasi adanya migrasi, Pertamina juga memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan hal tersebut.

“Kita tetap menghimbau agar pengguna Elpiji Nonsubsidi tidak berpindah ke Elpiji subsidi,” kata Irto.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, salah seorang pedagang toko kelontong di Kalibata Utara Jakarta Selatan bernama Andi mengatakan, harga elpiji 12 kg dijual seharga Rp 220.000 per tabung isi ulang.

Dia menjelaskan, kenaikan sudah terjadi dari sejak Minggu (10/7/2022). Sebelumnya Andi menjual elpiji 12 kg seharga Rp 218.000 untuk isi ulang atau refil.

“Kalau tabung 12 kg harganya sekarang Rp 220.000 untuk refil ya. Sudah naik dari hari Minggu kemarin,” katanya.

Baca juga: Catat, Harga Pertalite, Solar, dan Elpiji 3 Kg Tidak Naik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Manuver KAI Memohon ke Pemerintah Ringankan Beban Utang Kereta Cepat

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Taati Aturan Pemda

Whats New
Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Efisiensi Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Utang Pemerintah ke Bulog Capai Rp 16 Triliun, Dirut: Hampir Semua Sudah Dibayarkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com