Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita PO NPM, Pengusaha Bus Tertua di Sumatera, Bangkit dari Keterpurukan di Masa Pandemi...

Kompas.com - 15/07/2022, 08:17 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha bus cukup merasakan penurunan bisnis sejak adanya pandemi. Oleh sebab itu pengusaha bus dituntut untuk memutar otak agar bisa tetap bertahan.

Hal ini diakui oleh Angga Chairul, pemilik Perusahaan Otobus (PO) Naikilah Perusahaan Minang (NPM) yang berbasis di Sumatera Barat.

PO Bus Naikilah Perusahaan Minang (NPM), Padang Panjang PO Bus NPM adalah salah satu PO bus tertua yang beroperasi di Pulau Sumatra.

Berdiri sejak 1937, saat ini PO NPM memiliki sekitar 275 karyawan dan armada 80 unit bus dan melayani rute Sumatera Barat ke Jabodetabek.

Baca juga: 2 Bulan Tak Beroperasi akibat PSBB, PO Bus NPM Bertahan Tak PHK Karyawan

Bisnis bus "rontok" akibat pandemi

Angga menceritakan, pandemi telah merontokkan angka penjualan tiket bus hingga 40 persen di tahun 2020.

“Kami sempat bingung untuk menyiasati pandemi saat Maret hingga Mei 2020, karena saat itu peraturan seputar pembatasan aktivitas publik masih berubah-ubah,” kata Angga saat wawancara ekslusif bersama Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Kisah Andi Supriyadi Rambah E-commerce hingga Jual Jeans Pekalongan ke Singapura

Oleh sebab itu, mau tak mau, manajemen pun sempat menyiasati kondisi pelemahan tersebut dengan menggabungkan 50 persen layanan penumpang dengan kargo pada sejumlah armada bus penumpangnya.

Namun sayangnya usaha tersebut tak terlalu berimplikasi positif pada angka penjualan. Hingga manajemen memutuskan untuk bekerja sama dengan platform superApps Traveloka.

Baca juga: Intip Rahasia Bisnis Deepika Homemade, Saus Rumahan Asal Malang, Bertahan di Tengah Gempuran Persaingan

 

Titik balik bisnis melalui penjualan online

Menurutnya kerja sama tersebut memberikan dampak yang sangat positif buat perusahaan.

“Saat pandemi tahun 2019-2021 hanya 7 persen -7,5 persen penjualan yang dilakukan lewat jalur online. Namun setelah kami bekerja sama dengan Traveloka pada tahun 2020, penjualan online meningkat menjadi 12 persen-13 persen pada tahun 2021- Juni 2022,” ujar Angga.

Hasilnya, lanjut Angga, angka penjualan PO NPM pada kuartal I/2022 berhasil meningkat drastis, nyaris menyamai angka penjualan di tahun 2019 saat pandemi belum merebak.

Baca juga: Adaptasi, Kunci Utama UMKM Bertahan di Tengah Pandemi

 

Menurut dia adopsi teknologi memungkinkan NPM untuk mengubah sistem manual issuance menjadi auto issuance yang tentunya meningkatkan efektivitas dalam pelayanan kepada 
pelanggan.

Hingga saat ini NPM mencatatkan 700 penumpang per hari, jumlah ini meningkat hingga 1.200 orang per hari saat mudik

Lebaran dan pemesanan untuk libur sekolah juga sudah mencapai hingga 900 penumpang per hari.

"Bagi NPM, digitalisasi sangat membantu operasional perusahaan, termasuk pemesanan dan transaksi yang terekam secara sistematis dan dapat dipantau melalui banyak

saluran di waktu real time," tutup Angga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com