Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementan Gandeng BUMN ID Food demi Mencapai Swasembada Gula

Kompas.com - 01/08/2022, 14:02 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Sebagai langkah untuk bersiap swasembada gula melalui kontribusi peningkatan produksi gula ID Food Group, BUMN Holding pangan bersinergi dengan Kementerian Pertanian melalui peningkatan kinerja on farm dan off farm untuk swasembada gula.

Salah satunya dengan revitalisasi pabrik gula yang dikelola anak usaha ID Food yakni PT PG Rajawali II.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, petani tebu adalah pelaku utama swasembada gula.

Baca juga: Kejar Swasembada Gula Konsumsi 2025, PTPN Tambah 10 Hektar Lahan Tebu

Oleh karenanya program yang dijalankan Kementerian Pertanian dilakukan dalam rangka pencapaian swasembada gula fokus pada peningkatan kapasitas petani guna meningkatkan produktivitas tebu dan rendemennya.

“Langkah untuk prioritas swasembada gula salah satunya melalui revitalisasi pabrik gula dan peningkatan kemitraan petani, pabrik gula dapat berperan dalam menentukan dan mengkoordinir kapan petani harus memupuk, bibit yang dipakai, menanam, tebang, muat, angkut,” ujar Mentan Syahrul dalam siaran resminya, Senin (1/8/2022).

Baca juga: Mentan SYL Ajak Perbankan Bangun Sektor Pertanian Indonesia

Mentan Syahrul melanjutkan bahwa saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian sedang menggenjot pengembangan benih-benih unggul untuk komoditas prioritas swasembada, salah satunya tebu.

Selain itu, dalam rangka peningkatan produktivitas tebu, Kementan melalui Ditjen Perkebunan melaksanakan sejumlah strategi. Diantaranya pemantapan areal, rehabilitasi tanaman, penyediaan agro input berupa pupuk dan benih unggul, penyediaan sarana dan prasarana, peningkatan produktivitas lahan melalui penerapan standar teknis budidaya dan manajemen Tebang Muat dan Angkut (TMA), antisipasi perubahan iklim, serta penetapan harga.

Baca juga: Targetkan Swasembada Gula Konsumsi di 2025, Ini Strategi BUMN

 

Revitalisasi pabrik gula

Sementara itu, Direktur Utama Holding Pangan ID Food Frans Marganda Tambunan mengatakan, untuk menggenjot kontribusi terhadap produksi gula nasional, ID Food siap bersinergi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukan revitalisasi pabrik gula.

“Strategi ID Food dalam mendukung swasembada gula adalah dengan peningkatan kinerja off farm melalui revitalisasi pabrik gula secara selektif agar Overall Recovery minimal 86 persen,“ terang Frans.

Frans juga mengatakan, selain mengoptimalkan 6 pabrik gula, ia juga akan mengoperasikan kembali pabrik gula Subang dengan perluasan lahan sekitar 5.000 hektar.

“ Di on farm juga akan dilakukan peningkatan kinerja salah satunya dengan pemberdayaan petani dan kemitraan petani,” kata Frans.

Kemitraan petani tebu

Frans menambahkan, sebagaimana yang disampaikan Mentan Syahrul untuk peningkatan kemitraan dan kesejahteraan petani, pihaknya telah melakukan upaya- upaya untuk kesejahteraan petani tebu. 

Upaya tersebut antara lain dengan mengikutsertakan mitra petani tebu rakyat dalam program makmur agar mendapatkan jaminan ketersediaan pupuk dan jaminan harga. 

Kemudian, membantu petani tebu pada saat pembukaan lahan dengan membantu pengolahan lahan dengan harga yang terjangkau atau dibawah harga pasar, dan petani diberikan fasilitas bantuan peralatan tebang dan angkut seperti traktor tarik, traktor gendong, trailer tebu.

Pendanaan dan teknologi pertanian

Selain itu, untuk kesejahteraan petani, Frans juga mengatakan, pada aspek pendanaan untuk petani pihaknya akan membantu petani tebu ke Lembaga pembiayaan untuk pendanaan KUR, serta melakukan offtake gula petani tebu dengan harga minimal Rp 11.500 per kilogram.

Dari aspek teknologi, Frans juga mempersiapkan implementasi penerapan teknologi pertanian (IT dan Mekanisasi) dalam budidaya pertanian.

Langkah ID Food dalam dukungan swasembada gula juga dilakukan sinergi BUMN melalui perluasan luas areal serta melakukan kerjasama kemitraan dan Agroforestry Tebu Mandiri (ATM) dengan Perhutani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com