Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-kenaikan Suku Bunga The Fed, IHSG Dibuka Melemah

Kompas.com - 22/09/2022, 09:48 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Kamis (22/9/2022) hari ini dibuka melemah. Koreksi ini mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS), atau Wall Street, yang ditutup anjlok pasca pengumuman kenaikan suku bunga bank sentral, The Federal Reserve (The Fed).

Melansir data RTI, pada sesi perdagangan hari ini IHSG dibuka melemah pada level 7.145,32 dari penutupan Rabu kemarin pada level 7.188,31. Koreksi terus berlanjut namun sedikit terpangkas dalam 25 menit pertama perdagangan, di mana pada pukul 09.25 WIB IHSG berada pada level 7.162,96 (turun 0,35 persen).

Sebanyak 176 saham melaju di zona hijau dan 280 saham merah. Sedangkan 167 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi mencapai Rp 2,63 triliun dengan volume 7,99 miliar saham.

Baca juga: The Fed Kembali Kerek Suku Bunga Acuan 0,75 Persen, IHSG Diproyeksi Melemah

Tercatat 10 dari 11 indeks sektoral melemah, di mana sektor teknologi mencatatkan koreksi paling dalam, yakni sebesar 0,87 persen. Sementara itu, indeks sektor kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang menguat, yakni sebesar 0,32 persen.

Bursa regional Asia lain juga terpantau merah, di mana Nikkei anjlok 1,01 persen, Hang Seng Hong Kong ambles 1,85 persen, Shanghai Komposit turun 0,12 persen, dan Straits Times terkoreksi 0,20 persen.

Sebelumnya, indeks-indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street juga kompak ditutup merah pada penutupan perdagangan Selasa. Indeks Dow Jones ambles 1,7 persen, S&P 500 merosot 1,71 persen, dan Nasdaq terkoreksi 1,79 persen.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Harga Minyak Mentah Dunia Turun Sekitar 1 Persen

Pelemahan tersebut merupakan imbas dari hasil pertemuan The Fed, yang kembali mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis points (bps) atau 0,75 persen. Dengan demikian, saat ini suku bunga acuan The Fed berada dalam rentang 3 persen hingga 3,25 persen.

Kenaikan tersebut sebenarnya sudah diprediksi pasar. Namun, pernyataan The Fed terkait potensi lanjutan kenaikan sukuk bunga acuan, membuat pasar kembali melakukan penyesuaian.

Baca juga: Stabil, Cek Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com