Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Resmi Melemah 7 Hari Berturut-turut

Kompas.com - 23/09/2022, 18:38 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup melemah pada perdagangan Jumat (23/9/2022) hari ini. Ini menjadi kali ketujuh secara berturut-turut nilai tukar rupiah ditutup melemah.

Melansir data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada sesi perdagangan hari ini ditutup melemah tipis, 0,06 persen ke Rp 15.032 per dollar AS. Kurs mata uang Garuda terhadap dollar AS bergerak pada rentang Rp 15.011-Rp15.034.

Pelemahan nilai tukar rupiah juga terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) atau Jisdor. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah Jisdor berada pada level Rp 15.035 per dollar AS, lebih rendah dari perdagangan Kamis (22/9/2022) kemarin sebesar Rp 15.033 per dollar AS.

Baca juga: BI Tak Akan Agresif Naikkan Suku Bunga Acuan Jika Inflasi Terkendali

Sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), masih menjadi penyebab utama pelemahan nilai tukar rupiah hari ini. Dengan tingkat suku bunga acuan The Fed yang lebih tinggi, indeks dollar AS terpantau masih menguat terhadap sejumlah mata uang regional Asia, termasuk rupiah.

"The Fed juga mengisyaratkan suku bunga akan naik lebih tinggi dan tetap tinggi, lebih lama dari perkiraan pasar sebelumnya," ujar Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dalam risetnya, Jumat.

Terpantau dollar AS menguat terhadap sejumlah mata uang negara Asia, mulai dari yen Jepang (terkoreksi 0,25 persen), dollar Singapura (terkoreksi 0,42 persen), dollar Taiwan (terkoreksi 0,35 persen), rupee India (terkoreksi 0,15 persen), yuan China (terkoreksi 0,58 persen), ringgit Malaysia (terkoreksi 0,24 persen), dan baht Thailand (terkoreksi 0,31 persen)

Baca juga: Rupiah Tertekan, Gubernur BI: Relatif Lebih Baik Dibandingkan Sejumlah Mata Uang Negara Lain

Merespons pengetatan kebijakan moneter The Fed, Bank Indonesia (BI) sebenarnya telah mengkerek suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen. Namun, Ibrahim menilai, langkah BI tersebut tidak direspons secara maksimal oleh pergerakan rupiah.

"Pada penutupan akhir pekan, mata uang rupiah ditutup melemah 14 poin walaupun sebelumnya sempat melemah 15 poin di level Rp 15.037 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.203," ucap dia.

Baca juga: Rupiah Terdepresiasi 4,97 Persen, Begini Kata BI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Bisa Picu Inflasi, Pemerintah Wanti-wanti Kenaikan Tarif Tiket Kereta Api dan Bis

Whats New
IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

IHSG Merah di Awal Sesi, Rupiah Melemah

Whats New
Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 13 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Kasus Korupsi Syahrul Yasin Limpo dan Nasib Petani Gurem

Whats New
Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Rincian Harga Emas Antam Senin 13 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Senin 13 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Berjejaring dan Berkomunitas, Kiat Sukses Sipetek dan Super Roti agar UMKM Go Global

Whats New
Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Pajak Inflasi dalam Kolapsnya Mata Uang Zimbabwe

Whats New
Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Lowongan Kerja Nakhoda Kapal Pelni, Usia Maksimal 58 Tahun

Work Smart
IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini, Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Simak, 4 Instrumen untuk Maksimalkan Tabungan dari Gaji Bulanan

Earn Smart
'Face Recognition' Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

"Face Recognition" Kian Banyak Diadopsi Perusahaan untuk Presensi Pegawai

Work Smart
Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Bea Cukai Pastikan Pengiriman Jenazah dari Luar Negeri Tidak Dikenakan Bea Masuk

Whats New
'Startup' Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

"Startup" Gapai Dapat Pendanaan Awal Rp 16 Miliar, Ingin Bantu Pekerja RI Berkarier di Kancah Global

Work Smart
[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

[POPULER MONEY] Kementerian BUMN Bakal Terapkan Sistem Kerja 4 Hari Seminggu | Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com