Ndirga menjelaskan, program Pesona Subang dirilis pada Oktober 2021 dengan menggandeng mitra binaan di Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang.
Program ini digagas mengingat Kabupaten Subang sebagai daerah penghasil nanas terbesar di Jawa Barat. Namun dibalik keuntungan besar dari penjualan buah nanas, terdapat masalah limbah yang masif dalam pertanian nanas. Limbah daun nanas menjadi masalah lingkungan yang belum mendapatkan solusi yang efektif hingga saat ini.
“Kami bersama mitra binaan di sana memanfaatkan limbah daun nanas sebagai bahan serat alam berkualitas. Serat daun nanas sangat baik sebagai bahan tekstil ramah lingkungan (green textilles), bisa jadi komposit pengganti fiberglas, serta sebagai bahan baku kertas,” tambah Ndirga.
Pada tahun pertama PEP Subang Field bersama mitra binaan melakukan optimalisasi produksi. PEP Subang Field pun memberikan bantuan mesin dekortikator untuk produksi pengolahan daun nanas menjadi serat dan beberapa alat tenun.
“Kami pun memberikan pelatihan pengolahan dan pembentukan kelompok selain pembentukan koperasi bank daun nanas,” ujarnya.
Tahun ini, sesuai dengan peta jalan program Pesona Subang, memasuki fase peningkatan kapasitas masyarakat. PEP Subang Field membuat program pelatihan kerajinan serat daun nanas dan pelatihan pewarna alami. Selain itu, ada juga pelatihan kreasi lukis dan pelatihan pengolahan kompos rendeman daun nanas.
Sementara pada 2023, PEP Subang Field memproyeksikan program peningkatan pemasaran hasil diversifikasi produk Pesona Subang. Antara lain melalui pembentukan pusat pemasaran produk, pameran produk, dan perluasan kerja sama.
“Kami juga akan menyusun buku modul dan training for trainer,” jelas Ndirga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.