Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bergerak Dua Arah, Rupiah Masih Diperdagangkan di Atas Rp 15.600 Per Dollar AS

Kompas.com - 07/12/2022, 10:56 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi Rabu (6/12/2022) pagi hari bergerak fluktuatif. Mata uang Garuda terpantau bergerak dua arah pada awal perdagangan hari ini.

Mengacu kepada data Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp 15.615 per dollar AS, terapresiasi dibanding posisi penutupan sebelumnya sebesar Rp 15.618 per dollar AS. Rupiah sempat terdepresiasi ke posisi Rp 15.633, sebelum akhirnya kembali ke zona positif.

Adapun pada pukul 10.30 WIB, rupiah menguat tipis 6,5 poin atau 0,04 persen ke Rp 15.611 per dollar AS.

Baca juga: Mengekor Wall Street, IHSG Kian Tertekan

Pergerakan rupiah yang fluktuatif selaras dengan indeks dollar AS yang bergerak dua arah. Mengacu data Investing, greenback pagi hari ini berada pada kisaran 105,58.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pada awal perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih berkonsolidasi. Ini disebabkan oleh pasar yang masih wait and see terhadap sinyal arah kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve.

Baca juga: Stabil di Harga Rp 984.000 per Gram, Simak Rincian Harga Emas Antam Hari Ini

"Setelah melemah cukup besar di awal pekan, rupiah terlihat sedikit menguat. Tapi overall, pasar masih mewaspadai potensi pelemahan rupiah karena The Fed," kata dia, kepada Kompas.com, Rabu.

Di sisi lain, sentimen pasar terlihat negatif terhadap aset berisiko di pagi ini. Ini terefleksikan dari indeks saham Asia terlihat bergerak negatif.

"Pagi ini, data neraca perdagangan China bulan November yang diekspektasikan terjadi penurunan aktivitas ekspor dan impornya juga memberikan tekanan ke rupiah," ucapnya.

Baca juga: Dibayangi Kekhawatiran Ekonomi Global, Harga Minyak Dunia Anjlok 4 Persen di Bawah 80 Dollar AS Per Barrel

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Bos Bulog: Harga Beras Akan Sulit Kembali ke Titik Semula Seperti Setahun Lalu...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com