JAKARTA, KOMPAS.com - Platform pemilahan sampah online Pointtrash menyebut galon berbahan polyethylene terephthalate (PET) yang baru dan isinya lebih memiliki nilai jual dibanding dengan galon isi ulang.
Hal tersebut disampaikan dalam workshop Pengelolaan Sampah Berbasis Ekonomi Sirkular yang diselenggarakan di Kopi Bumi Jalan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi.
CEO & Co-Founder Pointtrash Adin Putra Perdana mengatakan, pengunaan galon PET memang memiliki nilai lebih dibanding dengan galon isi ulang. Pasalnya galon PET ini mudah didaur ulang karena penggunaanya yang sekali pakai.
"Kalau melihat isu ekonomi sirkular ini memang galon PET memiliki value (nilai) dibanding dengan galon isi ulang, bahkan banyak sumber kami yang menggunakan galon PET ini," jelas Adin dalam siaran pers, Kamis (8/12/2022).
Baca juga: Pengusaha: Pelabelan Galon Mengandung BPA Bikin Industri Jadi Sehat
Ia menambahkan, hal tersebut sejalan dengan Pointtrash Indonesia dengan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.
Pointtrash telah berjalan selama 2 tahun dan mengklaim memiliki pengalaman terkait cara memilah sampah dari sumber-sumber yang bisa didaur ulang atau tidak.
Lebih lanjut, Adin juga memaparkan potensi ekonomi sirkular ke depan. Masyarakat yang semula memiliki prinsip produksi yakni memakai dan membuang, kini bisa beralih kepada ekonomi sirkular dengan memamfaatkan sampah menjadi nilai yang baru.
Ia menjelaskan, ketika sistem ekonomi linier digunakan dengan prinsip produksi, memakai dan membuang, maka suatu saat jenis ekonomi ini akan menimbulkan krisis sumber daya.
“Misal sumber daya materilnya, kertas dibuat dari pohon. Mungkin sumber daya alam yaitu pohon akan habis dibabat untuk bikin kertas baru, kalau kertas lama yang sudah dipakai tidak didaur ulang,” kata dia.
Baca juga: BPOM Sebut Galon Mengandung BPA Perlu Segera Dilabeli
Lebih jauh, Adin menjabarkan, prinsip ekonomi sirkular akan membuat sirkulasi perputaran dari sisi material. Dengan bagitu akan terjadi kekuatan untuk ketahanan.
Hal ini lantaran materialnya tidak mengambil langsung dari alam lagi, baik sumber daya mineral dan lain sebagainya. Salah satunya, proses pemilahan sampah ini dilakukan supaya untuk memunculkan nilai itu.
"Kalau mau nilai ekonomisnya muncul kita pilah dulu. Memilah sampah ini tak sulit, minimal ada 2 tempat sampah di rumah, tak mesti beli pakai saja karung bekas, sesederhana itu,” tandas dia.
Baca juga: Peneliti Dukung BPOM untuk Pelabelan Galon Air Mineral
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.