Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Sebut Galon Mengandung BPA Perlu Segera Dilabeli

Kompas.com - 28/11/2022, 18:16 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut pelabelan produk air minum dalam kemasan (AMDK) plastik polikarbonat yang mengandung senyawa Bisphenol A (BPA) sudah mendesak dilakukan.

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Rita Endang mengatakan, BPA ini bukan hanya persoalan di tingkat nasional, tapi sudah menjadi persoalan global.

Hal tersebut disampaikan dalam Expert Forum: Urgensi Pelabelan BPA pada Produk Air Minum dalam Kemasan untuk Keamanan Konsumen di Gedung Makara Universitas Indonesia.

"Persoalan yang di berbagai negara sudah diatur. Jadi ini persoalan global yang harus ditangani," kata dia dalam siaran pers, dikutip Senin (28/11/2022).

Baca juga: Peneliti: Senyawa BPA Berbahaya untuk Kemasan Pangan

Rita menyebut penggunaan bahan kimia BPA pada kemasan pangan dilarang di sejumlah negara seperti Prancis, Brazil, Kolombia, serta Negara Bagian Vermont dan California di Amerika Serikat.

“Di California, sudah diberlakukan pencantuman label peringatan yang bertuliskan: BPA dapat menyebabkan kanker, gangguan kehamilan dan reproduksi,” ujar dia

"Kami tidak mau menunggu ada kasus terlanjur banyak atau sudah sangat kritis baru bertindak, kalau ada persoalan harus segera ditangani. BPOM hadir untuk melindungi keselamatan masyarakat,” imbuh dia.

Baca juga: Asosiasi: Pelabelan BPA Tidak Berpengaruh ke Bisnis Depot Air Minum


Seperti telah diberitakan, BPOM telah mengeluarkan Rancangan Peraturan BPOM tentang Perubahan Kedua atas Peraturan BPOM Nomor 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan.

Sementara itu, pakar material dari Departemen Teknik Metalurgi dan Material Fakultas Teknik Universitas Indonesia Mochamad Chalid memaparkan, risiko cemaran BPA dalam kemasan pangan berbahaya karena digunakan tidak sesuai aturan.

“Pelepasan BPA dapat terjadi melalui peluruhan polikarbonat dengan adanya air pada suhu dalam waktu tertentu,” kata Chalid.

Baca juga: Epidemiolog: Regulasi Pelabelan BPA untuk Mengedukasi Masyarakat

Adapun, suhu dan waktu menjadi kunci terhadap pelepasan senyawa BPA dari galon polikarbonat ke air minum.

Ia bilang, potensi pelepasan senyawa BPA paling besar terjadi saat transportasi galon dari sistem produksi ke konsumen.

"Dan karena galon digunakan berulang-ulang," tandas dia.

Baca juga: Epidemiolog: Regulasi Pelabelan BPA untuk Mengedukasi Masyarakat

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com