Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawaban Mengambang Para Pejabat Ditanya soal Rencana Hapus KA Argo Parahyangan demi KCJB

Kompas.com - Diperbarui 15/12/2022, 08:41 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Untuk mendukung keterisian atau okupansi penumpang Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) yang akan beroperasi Juni 2023, muncul wacana untuk menyuntik mati kereta reguler KA Argo Parahyangan.

Terlebih, proyek KCJB dibiayai utang yang tak sedikit dari China dengan bunga 2 persen per tahun. Beban utang ini nantinya bisa membebani keuangan konsorsium PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) andai target jumlah penumpang tak tercapai. 

Dalam konsorsium KCIC, BUMN Indonesia menjadi pemegang saham mayoritas melalui PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), di mana PT KAI (Persero) menjadi pemimpin konsorsium.

Mengesampingkan jalan tol dan angkutan umum seperti bus dan travel, bisa dibilang, KA Argo Parahyangan adalah pesaing paling sengit bagi KCJB memperebutkan penumpang yang bepergian dari Jakarta ke Bandung maupun arah sebaliknya.

Baca juga: Kereta Cepat Minta Konsesi Jadi 80 Tahun, Menhub Jonan Dulu Menolaknya

Meski waktu tempuhnya lebih lama, KA Argo Parahyangan memiliki sejumlah keunggulan seperti letak stasiun yang berada di tengah kota dan mudah dijangkau. Harga tiketnya pun jauh lebih murah.

Jawaban mengambang para pejabat

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal memastikan pihaknya dalam waktu dekat ini belum berencana untuk menghentikan KA Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung.

Sebab dijelaskan dia jalur yang dilalui KA Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung dengan jalur yang dilalui Kereta Cepat Jakarta Bandung berbeda.

Meski belum ada rencana dalam waktu dekat, Risal yang baru saja dilantik menjadi Dirjen Kemenhub itu, tidak secara tegas menyebutkan apakah KA Argo Parahyangan akan dihapus saat KCJB beroperasi.

Baca juga: Dominasi Perusahaan China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung

"Enggak ada, kami belum merencanakan dalam waktu dekat menyetop Argo Parahyangan, belum karena kan jalurnya beda loh," ujarnya dalam Ngobras Update Perkembangan Proyek Ditjen Perkeretapian dikutip pada Kamis (15/12/2022).

"Parahyangan itu berenti dibeberapa titik. Sementara Kereta Cepat hanya berenti di 4 titik, Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar. Sementara Argo Parahyangan memasuki banyak daerah berbeda, bahkan ada daerah wisata," kata dia.

Sementara itu ketika ditanyakan apakah ada kemungkin dalam waktu panjang diberhentikan, Risal juga belum bisa memastikan lantaran pihaknya masih akan terus mengkaji.

"Kan ini beda nih pangsa pasarnya beda, jalurnya beda, sasarannya beda. Kita enggak usah tebak-tebak kami kaji dulu, kita lihat kondisinya. Yang penting jalan dulu itu Parahyangan, jalan dulu itu Kereta Cepat, kita lihat pangsa pasar masing-masing," jelas dia.

Baca juga: Penumpang Kereta Cepat Tujuan Bandung Dioper di Padalarang

Senada dengan Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Jodi Mahardi menegaskan kalau rencana menyetop operasi KA Argo Parahyangan masih dalam pembahasan.

"Masih dalam pembahasan (penghentian KA Argo Parahyangan) dengan para pemangku kepentingan," kata Jodi kepada Kompas.

Sementara Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati, juga menyebut rencana menghapus KA Argo Parahyangan masih dalam pembahasan bersama semua pemangku kepentingan (stakeholders).

"Tentu hasilnya akan disosialisasikan kepada masyarakat," ucap Adita dikonfirmasi.

Menurut dia, Kementerian Perhubungan saat ini tengah fokus mendukung percepatan pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung agar bisa beroperasi sesuai target, yakni Juni 2023.

Baca juga: KCIC Minta Masa Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi 80 Tahun, Luhut: Tidak Masalah...

"Saat ini masih kami masih fokus untuk memastikan proyek KA Cepat Jakarta-Bandung selesai sesuai target," ucap Adita.

Tanggapan KAI

Dihubungi terpisah, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, tidak secara eksplisit menjawab apakah kereta api favorit warga Bandung-Jakarta itu akan disuntik mati bersamaan dengan operasi Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Joni menegaskan, soal keputusan apakah Argo Parahyangan bakal dihapus, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah sebagai pemegang saham KAI.

"Jika nantinya diputuskan pemerintah seperti itu, KAI sebagai operator tentunya akan patuh terhadap kebijakan dan peraturan pemerintah. KAI berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat," kata Joni.

Baca juga: Bantah Mau Suntik Mati KA Argo Parahyangan demi Kereta Cepat, Kemenhub: Belum Ada Konsepnya

Joni memastikan, hingga saat ini, KA Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung masih beroperasi seperti biasa.

Ia juga mengatakan, KAI tetap fokus menghadirkan layanan Kereta Cepat Jakarta-Bandung beserta KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung. Nantinya, penumpang kereta cepat tujuan Kota Bandung bisa berpindah stasiun dan berganti kereta untuk melanjutkan perjalanan.

"KA Feeder ini tentunya bagi pelanggan Kereta Cepat yang ingin melanjutkan perjalanannya ke berbagai wilayah lainnya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com