Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI Dikabarkan Akan IPO, Target Galang Dana hingga Rp 3 Triliun

Kompas.com - 23/01/2023, 19:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank pembangunan daerah, Bank DKI, dikabarkan akan melakukan aksi penawaran saham umum perdana atau initial public offering (IPO). Aksi korporasi ini ditargetkan dapat menghimpun dana segar sekitar 150 juta dollar AS hingga 200 juta dollar AS atau setara sekitar Rp 2,26 triliun hingga Rp 3,01 triliun.

Kabar tersebut terungkap dari seorang sumber Bloomberg, yang namanya dirahasiakan. Sumber tersebut mengatakan, Bank DKI diharapkan dapat menjadi perusahaan publik secepatnya pada tahun ini.

Untuk memuluskan rencana IPO itu, Bank DKI menggandeng PT BCA Sekuritas dan PT CIMBG Niaga Sekuritas Indonesia, serta PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Sucor Sekuritas sebagai advisor. Namun, seluruh perusahaan sekuritas itu enggan berkomentar terkait kabar tersebut.

Baca juga: Pupuk Kaltim Ungkap Rencana IPO, Ini Bocoran Penggunaan Dananya

Asal tahu saja, rencana IPO Bank DKI sudah digaungkan sejak 2019 lalu. Akan tetapi, pelaksanaannya selalu tertunda.

Dalam berbagai kesempatan, manajemen Bank DKI menyatakan, perusahaan menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan IPO. Kestabilan pasar menjadi salah satu pertimbangan utama perusahaan.

Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga19 Januari terdapat 45 perusahaan tengah mengantre untuk IPO, di mana 2 perusahaan diantaranya berasal dari sektor keuangan. Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman mengungkapkan, salah satu perusahaan keuangan yang berada dalam pipeline IPO menargetkan emisi lebih dari Rp 1 triliun.

Baca juga: Tumbuh 28,83 Persen, Bank DKI Bukukan Laba Bersih Rp 726 Miliar hingga Kuartal III 2022

 


Sebagai informasi, sampai dengan kuartal III-2022, Bank DKI membukukan laba bersih sebesar Rp 726 miliar. Realisasi ini tumbuh 28,83 persen secara tahunan.

Pertumbuhan laba bersih itu seiring dengan kenaikan kredit sebesar 26,82 persen, dari sebelumnya Rp 36,9 triliun di September 2021 menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022.

Pertumbuhan ini diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) menjadi 1,81 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com