Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Bangkit

Kompas.com - 28/03/2023, 09:19 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak pada zona hijau di awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (28/3/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.09 WIB, IHSG berada pada level 6.727,05 atau naik 18,11 poin (0,27 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.708,93.

Sebanyak 234 saham melaju di zona hijau dan 128 saham di zona merah. Sedangkan 207 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 691 miliar dengan volume 1,8 miliar saham.

Baca juga: Wall Street Mayoritas Hijau, Saham First Republic Melonjak 11,8 Persen

Bursa Asia mayoritas menguat dengan kenaikan Hang Seng Hong Kong 0,26 persen, Strait Times naik 0,32 persen dan Nikkei 0,01 persen. Sementara itu, Shanghai Komposit melemah 0,06 persen.

Wall Street pada penutupan perdagangan Senin mayoritas hijau, dimana Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,6 persen, dan S&P 500 bertambah 0,16 persen. Sementara itu, index acuan saham teknologi Nasdaq juga melemah 0,47 persen.

Sebelumnya, William Hartanto Founder WH Project mengatakan, secara teknikal IHSG masih memiliki peluang menguat yang terlihat pada indikator MACD, arah tren masih menurun dengan resistance 6.856 dan ini menjadi target penguatan setelah efek ex date dividend berakhir.

“Adanya potensi pemangkasan Fed rate menjadi sebuah sentimen positif dan memungkinkan inflow kembali ke pasar saham (global), termasuk IHSG. Hari ini kami memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung menguat dalam range 6.668 sampai dengan 6.856,” kata William dalam analisisnya.

Rupiah

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah bergerak pada level Rp 15.110 per dollar AS, atau naik 54 poin (0,35 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.163 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena meredanya kekhawatiran pasar terhadap krisis perbankan bisa menopang penguatan rupiah sebagai aset berisiko.

“Hari ini ada peluang penguatan untuk rupiah terhadap dollar AS. Laporan rencana akuisisi sebagian besar aset SVB oleh Bank First Citizen membantu meredakan kekhawatiran pasar tersebut,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston bilang, indeks saham Asia yang merupakan salah satu indikator aset berisiko juga bergerak positif pagi ini, dan bisa menjadi sinyal pasar mulai kembali nyaman masuk ke aset berisiko.

“Namun demikian, pasar masih mencermati perkembangan krisis perbankan ini, bila ada masalah baru, pelaku pasar bakal cepat keluar dari aset berisiko tersebut,” tambahnya.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa bergerak menguat pada kisaran potensi support di sekitar Rp 15.100 per dollar AS, dengan potensi resisten sampai dengan Rp 15.180 per dollar AS.

Baca juga: IHSG Hari Ini Bakal Bangkit? Simak Rekomendasi Sahamnya

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com