Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Lahan Pertanian Lampung Terendam Banjir hingga Puso, Mentan SYL Imbau Petani Ikut Program AUTP

Kompas.com - 04/04/2023, 14:04 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Upaya yang dilakukan Dinas KPTPH

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadin) Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura (KPTPH) Provinsi Lampung, Kusnardi mengatakan, intensitas hujan di beberapa daerah pada Januari hingga Maret memang cukup tinggi.

"Pada Januari, lahan sawah yang terendam banjir 230 ha dan mengalami puso 160 ha. Pada Februari ada lahan yang terendam banjir 117 ha dan puso 82 ha. Sementara lahan yang terendam banjir pada Maret sekitar 2.605 ha dan puso 388.8 ha,” imbuhnya.

Adapun lahan sawah yang terendam banjir itu, di antaranya berada di Kabupaten Lampung Barat, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Utara, Mesuji, Pringsewu, Tanggamus, Tulang Bawang, dan Way Kanan.

Kusnardi mengungkapkan, petani yang mengalami gagal panen akan mendapatkan bantuan pergantian bibit melalui cadangan benih nasional dan cadangan benih daerah.

Baca juga: PMB Penelusuran Bibit Unggul UGM 2023, Ini 7 Jalur yang Masih Buka

Untuk cadangan benih yang dimiliki saat ini sebanyak 24 ton dan siap disalurkan kepada para kelompok tani (poktan).

"Kemudian bagi para petani yang mendaftarkan lahan sawahnya ke dalam asuransi AUTP dan telah membayar premi 20 persen, dapat mengajukan klaim kepada perusahaan asuransi dalam hal ini PT Jasindo. Jadi inilah pentingnya ketika para petani terdaftar dalam asuransi," tutur Kusnardi.

Sebagai upaya mengatasi banjir, ia menyampaikan, pihaknya melalui petugas BPTPH Provinsi Lampung di setiap Kecamatan akan memberikan bimbingan dan pengawalan cara penanggulangan bencana alam dan organisme pengganggu tumbuhan (OPT).

Sementara itu, Kusnardi meminta, para petani untuk menerapkan pola tanam spesifik lokasi dengan melihat waktu dimulainya musim hujan dan pola curah hujan, serta memperhatikan pemilihan komoditas atau varietas, dan waktu tanam.

Baca juga: Kenapa Sakura Jadi Bagian Penting Budaya Jepang? Dulu Penanda Waktu Tanam Padi

"Kemudian penggunaan pupuk kompos atau bahan organik juga harus dilakukan untuk memperbaiki struktur tanah. BPTPH Lampung juga akan menyebarluaskan informasi prakiraan iklim dan kewaspadaan terhadap bencana alam dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)," ucapnya.

Kusnardi mengungkapkan, BPTPH Lampung juga telah menyalurkan bantuan berupa pompa air sebanyak 190 buah pompa ke 12 kabupaten atau kota melalui petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dan ketua poktan.

Pompa tersebut, kata dia, merupakan bantuan yang bersifat pinjam pakai yang nantinya akan dipinjam.

“Pompa tersebut dapat digunakan untuk mengatasi banjir memompa air keluar dari lahan atau saat kekeringan dengan menyalurkan air ke lahan," imbuh Kusnardi.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com