Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Sebut Kondisi Sistem Keuangan RI Kuat di Tengah Krisis Perbankan AS

Kompas.com - 10/05/2023, 18:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) melaporkan stabilitas sistem keuangan Indonesia hingga kuartal I-2023 ini menunjukkan ketahanan yang kuat.

Stabilitas ini diraih Indonesia di tengah sistem keuangan Amerika Serikat (AS) yang terguncang oleh penutupan sejumlah bank dan ketatnya pasar keuangan global.

"Sistem keuangan Indonesia berdaya tahan dalam menghadapi dampak penutupan sejumlah bank di Amerika Serikat maupun dari keketatan kondisi pasar keuangan global," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam peluncuran Buku Kajian Stabilitas Keuangan (KSK) No.40, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Tinggalkan Dollar AS Jadi Strategi BI Perkuat Stabilitas Rupiah

Ia menjelaskan, pembiayaan perbankan pada 2022 tumbuh 11,35 persen, lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya sejak pandemi Covid-19.

Ketahanan juga diklaim tetap terjaga karena ditopang oleh permodalan yang kuat, likuiditas memadai dan risiko kredit terkendali.

"Bank Indonesia menunjukkan kuatnya perbankan Indonesia dalam menghadapi tekanan baik dari risiko likuiditas, risiko pasar dalam kenaikannya yield SBN dan volatilitas nilai tukar rupiah maupun risiko kredit karena rendahnya non performing loan (NPL)," imbuh dia.

Di sisi lain, ia menilai inklusi ekonomi dan keuangan juga terus meningkat sejalan dengan kinerja UMKM yang tumbuh positif.

Baca juga: Strategi BI Jaga Stabilitas Rupiah di Tengah Gejolak Ekonomi Global

Demi menjaga stabilitas sistem keuangan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia menempuh kebijakan makroprudensial yang longgar.

Kebijakan makroprudensial yang longgar ini akan dilakukan dalam bauran kebijakan yang optimal bersama kebijakan moneter.

Perry memperkirakan ke depan stabilitas sistem keuangan Indonesia tetap terjaga dan akan tetap kuat ditopang oleh permodalan dan likuiditas yang tinggi.

Adapun, inklusi keuangan juga akan terus tumbuh termasuk pembiayaan kepada UMKM.

"Meskipun demikian, kami terus memantau dan mewaspadai sejumlah tantangan yang dapat muncul ke depan baik dari perlambatan ekonomi dunia, berlanjutnya kondisi perbankan dan keketatan pasar keuangan global, maupun juga perlunya kita semua mengimplementasikan amanat UU P2SK untuk transformasi sektor keuangan," tandas Perry.

Baca juga: Inflasi Kian Menyusut, BI Akan Turunkan Suku Bunga?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com