Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Kompas.com - 02/05/2024, 06:14 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SAMOSIR, KOMPAS.com - Tak lengkap rasanya jika tidak membawa buah tangan dari suatu daerah yang memiliki keunikan tersendiri seperti di Pulau Samosir, Sumatera Utara. Wilayah yang identik dengan keindahan Danau Toba ini memiliki sejumlah kerajinan dan makanan khas yang bisa dibeli sebagai oleh-oleh.

Namun, yang kerap menjadi permasalahan ketika ingin membeli oleh-oleh ialah tidak adanya uang tunai. Pembeli skala mikro atau kecil juga biasanya tidak memiliki mesin EDC, sehingga tidak memungkinkan transaksi menggunakan kartu debit atau kredit.

Akan tetapi, kehadiran QR Indonesian Standard (QRIS) berhasil mengatasi permasalahan tersebut. Sejumlah pedagang skala mikro dan kecil di Pulau Samosir sudah menggunakan QRIS dan menerima pembayaran dengan sistem tersebut.

Baca juga: BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Dian Kartika (28) merupakan salah satu pedagang suvenir di kawasan Huta Siallagan yang sudah mengadopsi pembayaran QRIS. Sistem pembayaran itu dinilai telah membantu perkembangan usahanya yang bernama Devan Souvenir.

Menurutnya, QRIS menjadi daya tarik tersendiri bagi usahanya. Sebab, belum semua pedagang di kawasan wisata itu menyediakan pembayaran menggunakan QRIS.

"QR sangat membantu penjualan karena biasanya mungkin pengunjung tidak membawa cash tadinya enggak jadi beli, pas lihat ada QR bisa jadi beli," kata dia, kepada Kompas.com, Selasa (30/4/2024).

Kehadiran QRIS pun disebut sangat membantu kenaikan pendapatan usahanya. Dengan adanya QRIS, Dian bisa meraup pendapatan hingga Rp 2 juta dalam satu hari yang ramai.

"Dengan QR banyak orang jadi banyak belanja, kalau lagi ramai (pendapatan) bisa sampai Rp 2 juta satu hari," ujarnya.

Baca juga: Intip Modern-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Testimoni tidak jauh berbeda disampaikan oleh Bungaria Siallagan (61). Ia mengaku terbantu dengan kehadiran QRIS, sebab tidak perlu lagi menyediakan uang tunai untuk kembalian pembeli.

"Mudah (menggunakan QRIS) enggak perlu pakai kembalian," katanya.

Meskipun demikian, Bungaria mengatakan, salah satu kendala yang dihadapi ialah waktu pencairan uang tunai. Bila menggunakan QRIS, ia bilang, pengambilan uang tunai tidak bisa dilakukan di hari yang sama, di mana paling cepat adalah H+1 transaksi.

Oleh karenanya, kadang kali ia meminta pembeli untuk membayar menggunakan uang tunai. Bukan tanpa alasan, tidak jarang ia membutuhkan uang tunai untuk kebutuhan yang sifatnya mendesak.

"Jadi kita kalau perlu uang untuk anak-anak, kita minta tolong sama tamu, dengan ramah tamahlah kita kan. Kita bilang, kalau ada uang kas usahakan," tuturnya.

Walaupun begitu, kehadiran QRIS diakui turut membantu usahanya yang telah berdiri sejak 36 tahun lamanya. Kemudahan sistem pembayaran membuat pendapatannya meningkat.

Baca juga: Cara Transfer Uang Pakai QRIS di myBCA dengan Mudah


Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) mencatat, jumlah merchant dan nominal transaksi QRIS terus meningkat.

Hingga Maret lalu, BI mencatat, nominal transaksi QRIS melesat 175,44 persen secara tahunan dengan jumlah merchant yang telah mencapai 31,61 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com