Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Presiden RI Berikutnya Lanjutkan Program Kendaraan Listrik

Kompas.com - 12/06/2023, 22:00 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut B. Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan mendorong terus penerapan kendaraan listrik di Indonesia.

Hal ini karena program kendaraan listrik tersebut tidak akan bisa selesai di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saja. Diharapkan, kepala negara baru berikutnya bisa melanjutkan program ini.

"Proyek (kendaraan listrik) ini proyek yang berkesinambungan, jadi tidak bisa satu term 1 presiden ini selesai, tidak bisa. Ini suatu proyek jangka panjang," katanya di Jakarta, Senin (12/6/2023).

Baca juga: Program Subsidi Kendaraan Listrik Dikritik, Menperin: Target Kita Kurangi Emisi

"Kalau kita tuding-tudingan ini bikin perubahan lah, bikin baru, enggak usah aneh-aneh, lanjutkan saja," sambung dia.

Selain itu, kata Luhut, pemerintah berencana akan mempersulit masyarakat yang masih bersih keras menggunakan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) agar beralih ke kendaraan listrik. Hal itu dilakukan agar Indonesia bisa mendapat kualitas udara yang baik.

"Kita juga secara bertahap akan mempersulit tanda kutip mobil-mobil combustion (BBM), dengan demikian air quality kita semakin membaik. Sehingga keluarga kita akan mendapat air quality seperti negara tetangga kita," ungkap Luhut.

Luhut yang pernah menjabat sebagai Menteri Perindustrian dan Perdagangan ini juga menargetkan pada 2030 nanti, penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air bisa mencapai 10 persen.

Baca juga: Pembiayaan Kendaraan Listrik Terhambat Minat Masyarakat

"Kendaraan listrik tidak hanya berbicara tentang kendaraannya saja tapi seluruh ekosistemnya saja. Kita mau 10 persen populasi EV ini terjadi 2030," ucapnya.

Namun, target tersebut menurut PLN kepada Luhut sangatlah sulit dicapai. Oleh karena itu, Luhut mencoba meminta pertolonga ke China untuk bisa memenuhi banyaknya permintaan kendaraan listrik dari Indonesia.

"Tapi Pak Darmo (Dirut PLN) bilang ke saya sekarang kita kewalahan. Karena seperti Ioniq 5 itu (indennya) antrenya masih setahun. Kemarin waktu ke Tiongkok sudah kita dorong supaya core production mereka lebih banyak lagi," ungkap Luhut.

Baca juga: Segudang Tantangan Pembiayaan Kendaraan Listrik

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kinerja 'Paylater Multifinance' Tetap 'Moncer' di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Kinerja "Paylater Multifinance" Tetap "Moncer" di Tengah Gempuran Produk Perbankan

Whats New
Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Kian Bertambah, Jumlah Investor Kripto di Indonesia Tembus 19,75 Juta

Whats New
Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Erick Thohir Resmikan Antara Heritage, Jadi Ikon Destinasi Wisata Sejarah dan Jurnalisme

Whats New
Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Medco Energi Bantu Ratusan Petani di Sumsel Budidaya Karet Organik

Whats New
Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Kemendag Fasilitasi Verifikasi Penyelidikan Antisubsidi Produk Aluminium Ekstrusi asal Indonesia oleh AS

Whats New
 IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

IHSG Koreksi Tipis, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.000

Whats New
Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Komitmen PGN Perluas Pemanfaatan Gas Bumi di HUT ke-59

Whats New
Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Kementerian ESDM Lelang 5 Blok Migas di IPA Convex 2024, Ini Daftarnya

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

OJK Cabut Izin Usaha Paytren Aset Manajemen

Whats New
Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Fluktuasi Bitcoin Sedang Tinggi, Investor Diminta Pahami Kondisi Pasar

Whats New
AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

AXA Mandiri Cetak Laba Bersih Rp 1,33 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Ada Momen Ramadhan, Penjualan Eceran Maret 2024 Melesat

Whats New
Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Menko Airlangga: Kemungkinan RI Resesi Hanya 1,5 Persen, Terendah di Dunia

Whats New
Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Butuh Dana untuk Investasi, Adaro Minerals Absen Bagi Dividen Tahun Ini

Whats New
Ciri-ciri Atasan 'Toxic' dan Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Atasan "Toxic" dan Cara Menghadapinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com