Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Asosiasi Fintech soal Gagal Bayar TaniFund: Produk Cuma 1, Susah untuk "Survive"

Kompas.com - 13/06/2023, 15:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund) terkait kasus gagal bayar yang menimpa fintech lending tersebut.

Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah menjelaskan, secara makro penurunan pasar tidak hanya terjadi pada industri fintech lending.

"Sangat challenging untuk survive. Kebetulan TaniFund itu sektornya tunggal, sektor pertanian," ujar dia saat ditemui dalam acara Media Lucheon, Selasa (13/6/2023).

Ia menjelaskan, sektor pertanian dan perikanan sensitif dengan entitas impor, misalnya pakan dan pupuk. Indonesia sendiri masih mengimpor gandum. Sementara, ekspor gandum dipengaruhi perang Rusia dan Ukraina.

Di sisi lain, Covid-19 masih berdampak pada terhambatnya logistik.

"(TaniFund) kena impact, kebetulan mereka itu produknya single. Jadi dampaknya lebih dalam," imbuh dia.

Baca juga: OJK: TaniFund Angkat Tangan, Tak Mampu Atasi Gagal Bayar

Dari kasus ini, pria yang karib disapa Kus itu menjelaskan, pihaknya mengimbau entitas fintech lending memiliki variasi mulai dari 2-3 produk sebagai penyeimbang.

Ia mengimbau, misalnya fintech lending memiliki produk multiguna atau konsumtif, dapat menambah produk produktif. Atau, semisal fintech lending berfokus pada sektor konsumif dapat mengkombinasikan produk pinjaman dengan tenor panjang dan tenor pendek.

Lebih lanjut, ia bilang, fintech lending memiliki tugas yang berbeda dengan perbankan dalam urusan penyaluran pinjaman. Fintech lending lebih fokus untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang unbankable atau belum tersentuh layanan perbankan.

Kus bilang, untuk masyarakat unbankable, fintech lending memiliki tugas untuk memberikan layanan keuangan sekaligus edukasi.

"Orang yang baru mengakses layanan keuangan cenderung belum lengkap pengetahuannya tentang produk dan konsekuensinya. Itu jadi tantangan besar buat kami," kata dia.

Baca juga: Kronologi Gagal Bayar TaniFund Sebelum Disebut Angkat Tangan


Sebagai informasi, TaniFund adalah fintech lending yang berfokus pada pembiayaan produktif untuk sektor pertanian.

TaniFund memiliki TKB90 atau tingkat keberhasilan 90 hari sebesar 36,07 persen. Artinya, TaniFund memiliki TWP90 atau kredit macet mencapai 63,93 persen.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampai saat ini laman resmi TaniFund sudah tidak dapat diakses kembali.

"Kami akan segera kembali! Sistem kami dalam pemeliharaan. Silakan coba beberapa saat lagi," tulis laman tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Sedang Cari Kerja? Ini 10 Hal yang Boleh dan Tak Boleh Ada di Profil LinkedIn

Work Smart
Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Ini yang Bakal Dilakukan Bata setelah Tutup Pabrik di Purwakarta

Whats New
BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

BI Upayakan Kurs Rupiah Turun ke Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com