Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titik Terang, Menteri ESDM Sebut Pertamina-Petronas Bakal Kelola Blok Masela

Kompas.com - 14/06/2023, 10:30 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, proses pelepasan (divestasi) hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell di Blok Masela sebesar 35 persen sudah mencapai titik terang.

PT Pertamina (Persero) dipastikan bakal mengambilalih 35 persen hak partisipasi Shell di Blok Masela. Rencananya, Petronas, BUMN migas asal Malaysia juga akan bergabung dalam proses pengambilalihan tersebut.

Dengan demikian, setelah Shell melakukan divestasi, pengelolaan Blok Masela akan dipegang oleh Inpex Corporation, Pertamina, dan Petronas.

"Masela sudah ada titik temu, sudah ada jalan keluar. Shell sudah mau melepas sahamnya ke Pertamina. Konsorsium ini akan terbentuk antara Inpex dengan Pertamina, dan kemungkinan juga dengan Petronas," ujar Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/6/2023).

Baca juga: Shell Melunak Usai Disentil Pemerintah soal Blok Masela

Hak partisipasi Blok Masela saat ini dimiliki oleh Inpex Corporation dengan porsi saham sebesar 65 persen dan Shell sebesar 35 persen. Pada 2019, Shell menyatakan mundur dan melepas hak partisipasinya dari Blok Masela.

Dengan demikian, perlu dicari pengganti Shell, dan perusahaan yang berminat di antaranya ada Pertamina dan Petronas.

Arifin memastikan, divestasi Shell bakal dieksekusi pada akhir bulan Juni ini. Namun, ia enggan mengungkapkan nilai akuisisi hak partisipasi yang dilepas Shell tersebut.

"Diharapkan eksekusinya selesai (akhir) Juni 2023 agar program ini (proyek gas di Blok Masela) bisa dilanjutkan," kata dia.

Baca juga: Menteri ESDM Sebut Shell Akhirnya Banting Harga Lepas Blok Masela ke Pertamina

Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dilakukan di tahun ini untuk mendorong proyek gas di Laut Arafuru, Maluku dengan luas area 2.503 kilometer tersebut bisa berjalan.

Salah satunya, melakukan Tender FEED (OLNG, FPSO, SURF, and GEP) yang statusnya saat ini masih dalam persiapan dan menunggu keputusan Inpex terkait kejelasan rencana investasi serta pengembangan.

Selain itu, perlu dilakukan revisi 2 POD-I, yang mana SKK Migas dan Inpex sepakat untuk memasukkan carbon capture storage (CCS) ke dalam lingkup revisi. Dengan demikian, nilai investasinya akan bertambah sekitar 1,1-1,4 miliar dollar AS.

Baca juga: Soal Akuisisi Blok Masela, Dirut Pertamina: Tunggu Tanggal Mainnya, Ini Kejutan

Adapun Inpex sendiri telah menyampaikan surat Final Revisi 2 Rencana Pengembangan Lapangan 1 (Revisi 2 POD I)dengan memasukkan proyek CCS kepada SKK Migas pada 4 April 2023 lalu.

Arifin mengatakan, pihaknya ingin proyek gas Lapangan Abadi Blok Masela didukung oleh pihak-pihak dengan kompetensi yang memadai guna memastikan proyeknya akan berjalan.

Menurutnya, pemerintah juga sudah mencoba untuk tetap mempertahankan Shell di Blok Masela, hanya saja perusahaan migas asal Belanda itu memang tak ingin melanjutkan investasinya di Blok Masela.

"Kami sudah coba Shell untuk tetap tinggal, tetapi memang niatnya sudah ingin meninggalkan karena akan masuk ke energi yang lebih menarik," tutup Arifin.

Baca juga: Akhir Juni 2023, Pertamina Bakal Ambil Alih Saham Shell di Blok Masela

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com