Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Potensi Serai Wangi Menjanjikan, Ditjenbun Berkomitmen Lakukan Pengembangan hingga Kolaborasi

Kompas.com - 19/06/2023, 11:51 WIB
Dwi NH,
A P Sari

Tim Redaksi

Melihat potensi serai wangi kian menarik bila dijadikan produk hilir. Edy tetap terus berkomitmen dan tekun berupaya mengembangkan serai wangi dari hulu hingga hilir, baik dari produksi, budi daya, produksi hilir bahkan sampai pemanfaatan limbah.

Pada 2015, Edy mulai menghasilkan beragam produk turunan. Kerja kerasnya membuahkan hasil beragam produk berbahan baku serai wangi.

"Saat ini produk turunan serai wangi yang dihasilkan seperti minyak aromaterapi, minyak urut, sabun mandi padat dan cair, balsem, karbol, desinfektan, dan Anti Hama Organik (AHO)," jelasnya.

Edy menjelaskan, pihaknya secara kontinyu juga mengolah obat tradisional, memproduksi bahan inti atau biang obat batuk dari serai wangi.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menciptakan anti hama organik dari serai wangi.

Baca juga: 7 Hama Tanaman Strawberry yang Merusak Tanaman

“Tujuan dari produksi anti hama organik ini, kami berupaya untuk membantu para petani mengurangi pemakaian pestisida atau bahan kimia yang dapat merusak lingkungan,” imbuh Edy.

Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga ingin menjaga kesehatan konsumen yang menggunakan atau mengkonsumsi produk serai wangi buatannya, serta turut membantu petani lain mengatasi masalah hama di kebunnya.

Dalam menghasilkan produk turunan, ia mengaku bahwa serai wangi yang diperoleh berasal dari kebun sendiri dan kebun Poktan Agribisnis Atsiri tahun 2015, serta Koperasi P3MA Sumbar tahun 2019.

“Dalam mengembangkan usaha serai wangi, saya pantang menyerah walau dihadapkan berbagai tantangan, baik terkait pengurusan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) skala usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), harga maupun tantangan lainnya,” ujar Edy.

Ia mengaku, pemerintah ikut berupaya mencari solusi tepat guna bagi petani agar dapat menghadapi tantangan di lapangan. Salah satunya melalui program dan kebijakan atau regulasi.

Baca juga: Persib Matangkan Robi Darwis, Satu Pemain Pemenuhan Regulasi U23

Pemerintah, kata Edy, serius memfasilitasi atau membantu petani, baik dari penyuling maupun UMKM, seperti bantuan benih unggul dan bermutu, peralatan suling berstandar sesuai kebutuhan, mesin-mesin alat panen, traktor pengolah lahan, berbagai pelatihan budi daya, produksi dan produksi produk hilir, serta fasilitasi perizinan (BPOM).

“Saya berharap, program-program pemerintah maupun bantuan pusat, terus tetap tepat sasaran pada petani maupun penyuling, bukan sepihak atau pihak tertentu,” imbuhnya.

Selain itu, menurut Edy, perlu pembangunan kebun benih di daerah, agar memudahkan petani dan jarak transportasi benih lebih dekat, serta meminimalisir kematian tanaman.

Alasan memilih budi daya serai wangi

Pada kesempatan yang sama, Edy menceritakan alasannya terinspirasi dan memilih untuk kembangkan serai wangi.

Baca juga: Mudah, Cara Membuat Pestisida Nabati dari Serai Wangi

"Saya menggeluti serai wangi karena melihat usaha serai wangi masih langka, belum banyak yang mengembangkan, budi daya maupun pemeliharaan pun lebih mudah,” ucapnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com