Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PGN Subholding Gas Pertamina Garap Proyek Biomethane

Kompas.com - 04/07/2023, 22:16 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subholding Gas PT Pertamina (Persero), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melakukan upaya dekarbonisasi industri kelapa sawit melalui proyek Biomethane Plant Development. Proyek ini sejalan dengan komitmen pemerintah mewujudkan net zero emission (NZE) pada 2060.

Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina Atep Salyadi Dariah Saputra menjelaskan Pertamina Group mengupayakan agar kinerja perusahaan dapat membantu mewujudkan target NZE pemerintah.

Subholding dan anak perusahaan Pertamina juga memiliki proyek-proyek strategis melalui business matching, yang dapat membuka kesempatan kerja sama kepada investor potensial.

Baca juga: 295 Unit Kerja Pemerintahan Tidak Lolos Seleksi Zona Bebas Korupsi

Pada ajang tersebut, PGN membuka peluang kerja sama untuk 3-4 proyek Biomethane Plant Development di Sumatera dengan total biaya 20 juta dollar AS atau 4-5 juta dollar AS per proyek.

Proses ekstraksi minyak sawit mentah dapat menghasilkan palm oil mill effluent (POME) sebesar 0,5-0,75 m3/ton buah. Dalam proyek biometana itu, PGN akan memanfaatkan POME untuk menghasilkan biogas.

Melalui pengolahan lebih lanjut biogas, biometana kemudian menjadi compressed natural gas (CNG) untuk didistribusikan ke pelanggan industri, rumah sakit, hotel, dan pusat perbelanjaan.

"Pemanfaatan biometana berpotensi untuk menggantikan bahan bakar minyak yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh limbah cair," jelas Atep.

Baca juga: Milenial, Perumnas Tawarkan Rumah Mulai Rp 400-Jutaan di Jabodetabek

Selain itu, proyek juga merupakan diversifikasi bisnis PGN dengan menghasilkan biometana sebagai energi bersih.

Memiliki karakteristik yang mirip dengan gas bumi, biometana juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan, generator listrik, dan pemanas, serta lebih baik dalam jejak karbon.

Sementara itu, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Harry Budi Sidharta mengatakan PGN sebagai pengelola gas bumi terintegrasi bersama Holding Migas Pertamina terus melanjutkan kesiapannya agar proyek biometana dapat terealisasi di Indonesia.

PGN bersama Subholding Pertamina lainnya menyampaikan peluang dan gagasan proyek strategis yang ramah lingkungan termasuk proyek biometana saat Pertamina Investor Day 2023 di Jakarta pada 3-4 Juli 2023.

Baca juga: Otorita IKN Tawarkan Beragam Skema Pembiayaan Investasi ke Calon Investor Kazakhstan

"Kegiatan itu juga dapat meningkatkan hubungan baik dan menjaga kepercayaan para investor maupun mitra bisnis Pertamina," ujar Harry dalam keterangannya, Selasa (4/7/2023). 

Harry menambahkan kapasitas produksi biometana mencapai 432.000 MMBTU/tahun. Menurut dia, PGN akan mengangkut biometana dari Sumatera ke offtaker potensial di area Jawa dan Sumatera dengan menggunakan jaringan pipa gas.

"Proyek ini akan berlokasi di Sumatera, daerah sebagian besar perkebunan kelapa sawit berada. PGN memiliki pipa gas transmisi di Sumatera, maka kami akan mengupayakan pengangkutan biometana ini menggunakan jaringan pipa gas dari Sumatera ke area Jawa dan Sumatera," ujar Harry dalam paparannya di Pertamina Investor Day 2023.

Baca juga: Kementerian ESDM Investigasi Dugaan Ekspor Nikel Ilegal ke China

Proyek biometana ditargetkan selesai pada akhir 2023. Dengan kerja sama proyek, mitra eksternal dapat memperoleh keuntungan dari internal rate of return (IRR) dan juga jaminan permintaan oleh pelanggan.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com