Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Targetkan Ekspor Batik Capai Rp 1,5 Triliun di 2023

Kompas.com - 02/08/2023, 17:50 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan nilai ekspor batik selama 2023 mencapai 100 juta dollar AS (Rp 1,5 triliun, kurs Rp 15.000).

Agus mengatakan, pada periode Januari-April 2023, nilai ekspor batik dan produk batik sudah mencapai 26,7 juta dollar AS.

“Industri batik juga merupakan sektor padat karya yang telah menyerap tenaga kerja hingga jutaan orang. Artinya, sektor industri batik ini telah memberikan kehidupan dan penghasilan bagi jutaan rakyat Indonesia,” kata Agua dalam keterangan resmi, Rabu (2/8/2023).

Agus mengatakan, kinerja industri batik akan semakin tumbuh, terlebih lagi setelah lepas dari dampak pandemi Covid-19.

Baca juga: Ada El Nino, Gapmmi Prediksi Komoditas Terkait Impor Akan Makin Mahal

Selain itu, menurut dia, sinyal positif menggeliatnya ekonomi juga diberikan oleh IMF yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2023 mencapai 3 persen atau meningkat dari perkiraan sebelumnya dari proyeksi April lalu sebesar 2,8 persen.

“Sesuai yang disampaikan Bapak Presiden Joko Widodo, saat ini menjadi momentum yang sangat baik bagi industri batik untuk bisa kembali bangkit, karena perekonomian sedang tumbuh,” tuturnya.

Agus mengatakan, dalam upaya pengembangan industri batik diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak, seperti asosiasi, pelaku usaha, desainer, akademisi, e-commerce hingga influencer.

Menurut Agus, batik Nusantara memiliki keunggulan dan daya saing yang tinggi lantaran memiliki motif, desain, dan coraknya yang inovatif dengan berbasis kearifan lokal.

“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengrajin, desainer, pelaku industri, serta pecinta dan pemakai batik yang selama ini berkreasi menciptakan, memproduksi, dan menggunakan batik sebagai karya adiluhung bangsa kita,” tuturnya.

Baca juga: Merasa Tak Adil, Menperin Minta Polisi Bongkar Kasus IMEI HP di Bea Cukai-Kominfo

 


Lebih lanjut, Agus mengimbau agar komunitas batik segera mendaftarkan produknya kepada Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Saat ini, kata dia, terdapat empat Indikasi Geografis Batik yang telah terdaftar di Kemenkumham yaitu Batik Tulis Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu, Sarung Batik Pekalongan, dan Batik Tulis Complongan Indramayu.

Indikasi geografis batik merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual atau motif batik yang jadi ciri khas suatu daerah.

"Pada tahun ini akan ada tambahan dua Indikasi Geografis batik, yaitu Batik Sogan Solo dan Batik Tuban. Ini kegiatannya bottom up harus diajukan komunitas. Oleh sebab itu, kami bina komunitasnya bersama Yayasan Batik Indonesia,” ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com