Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sistem LRT Jabodebek Dibenahi Jelang Operasional, Pengamat: Jangan Buru-buru

Kompas.com - 05/08/2023, 20:55 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kereta LRT Jabodebek yang berjumlah 31 rangkaian diketahui memiliki spesifikasi sistem yang berbeda-beda sehingga harus diperbarui.

Sebagai informasi, perbedaan spesifikasi tersebut membuat pintu kereta LRT Jabodebek tidak berhenti sejajar dengan gate yang ada di peron stasiun.

Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menilai perbaikan sistem LRT Jabodebek tidak mungkin dikebut penyelesaiannya sebelum target operasi komersil 18 Agustus mendatang.

Oleh karenanya, dia meminta pemerintah tidak memaksakan LRT Jabodebek segera beroperasi komersial sebelum memastikan sistem operasinya berjalan dengan baik.

"Saya kan sudah bilang ini enggak mungkin. Enggak mungkin lah, jangan buru-buru. Kita harus belajar dari sesuatu yang buru-buru. Bikin jalan tol buru-buru, apa yang terjadi sekarang? Tiap hari dibongkar. Harusnya 30 tahun, 2 tahun udah hancur, itu buru-buru," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (5/8/2023).

Baca juga: Soal Desain Longspan LRT Jabodebek, Pengamat: Dulu Mau Dilebarkan, tapi Nabrak Gedung hingga Busway

Sebab menurutnya, faktor terpenting dari angkutan umum terletak pada aspek keselamatan karena angkutan umum digunakan oleh orang banyak.

"Bikin angkutan umum itu faktor utama adalah keselamatan. Kalau keselamatannya terancam, sampai kapanpun jangan dijalankan, itu rule of the time-nya," ucapnya.

"Jadi jangan didorong cepat, cepat, cepat. Semua yang pakai metode cepat-cepat kan hancur semua tuh infrastruktur," tegasnya.

Baca juga: Terbongkar Punya Banyak Masalah, LRT Jabodebek Tak Harus Beroperasi Penuh 18 Agustus 2023

 


Dihubungi terpisah, Ketua Forum Transportasi Perkeretaapian dan Angkutan Antarkota, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Aditya Dwi Laksana mengatakan, tidak ada urgensi tertentu yang mengharuskan LRT Jabodebek beroperasi tepat 18 Agustus 2023.

"Tidak ada keharusan untuk harus operasi komersial di 18 Agustus," ucap Aditya kepada Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Melihat deretan masalah pada proyek LRT Jabodebek, menurutnya, sistem kendali kereta seperti persinyalan, sistem kendali otomatis, kehandalan operasi sarana kereta harus dipastikan sudah prima terlebih dahulu sebelum dioperasikan secara komersil.

Baca juga: Soal 31 Kereta LRT Jabodebek Beda-beda Spesifikasi, INKA: Produk Kami Sesuai Spesifikasi Teknis KAI

Pasalnya, hal ini menyangkut pada aspek keselamatan dan keamanan masyarakat yang akan menjadi pengguna LRT Jabodebek.

"Keselamatan dan kelancaran operasional MRT yang harus di prioritaskan, termasuk juga sistem kendali keretanya," tegasnya.

Baca juga: Wamen BUMN: Longspan LRT Gatsu-Kuningan Salah Desain, kalau Belok Harus Pelan Sekali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com