JAKARTA, KOMPAS.com - Majalah Fortune Indonesia merangkum 100 perusahaan terbesar di Indonesia berdasarkan nilai pendapatan perusahaan pada 2022. Adapun dari 10 perusahaan dengan pendapatan terbesar, 6 di antaranya adalah perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pertamina menduduki posisi pertama dengan perolehan pendapatan Rp 1.323 triliun atau naik 47,6 persen secara tahunan. Masih perusahaan BUMN, posisi kedua ditempati oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dengan nilai pendapatan pada 2022 sebesar Rp 441 triliun.
Sementara itu, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mencatatkan pendapatan sepanjang 2022 sebesar Rp 208 triliun atau naik 8,5 persen secara tahunan. Bank Mandiri juga menyusul di posisi lima, dengan perolehan pendapatan sepanjang 2022 sejumlah Rp 161 triliun atau bertambah 13,7 persen secara rahunan.
Baca juga: Kehadiran Airbus A380, Pesawat Terbesar Dunia, Dongkrak Kunjungan Turis Asing ke Indonesia
Posisi selanjutnya, Telkom Indonesia dengan kenaikan pendapatan 2,8 persen atau Rp 147,3 triliun yang berada di posisi ke-6. Posisi tujuh ditempati oleh Mining Industry Indonesia (MIND ID) dengan kenaikan pendapatan sebesar 35,4 persen atau senilai Rp 126 triliun.
Selebihnya, Astra International menempati posisi ke-3, Adaro Energy pada posisi ke-8, Gudang Garam di posisi ke-9, dan terakhir Hanjaya Mandala Sampoerna yang ada di posisi 10.
Editor-in-Chief Fortune Indonesia Hendra Soeprajitno mengatakan, dunia bisnis terus berputar dari waktu ke waktu. Ketika booming komoditas terjadi pada 2009 dan berakhir pada 2011, emiten dari sektor ini yang sebelumnya menjadi pujaan para investor menjadi terabaikan seiring merosotnya harga minyak, batu bara, minyak kelapa sawit, emas, nikel, dan lainnya.
Baca juga: Cerita Orang Terkaya Ke-23 RI Toto Sugiri dan Buku Saktinya
Namun, dunia bisnis sangatlah dinamis. Pada 2021, harga komoditas batu bara terus melesat bahkan mencetak rekor pada 2022 dan menyentuh harga 400-an dollar AS per ton. Begitu pula harga nikel, yang merupakan salah satu komoditas yang tengah menjadi incaran banyak produsen otomotif.
Bertepatan di usianya yang kedua, Fortune Indonesia kembali merilis daftar Fortune Indonesia 100 untuk ketiga kalinya.
Seiring pulihnya perekonomian Indonesia yang diikuti dengan membaiknya kinerja para perusahaan yang ada di dalamnya, standar untuk masuk dalam Fortune Indonesia 100 kian meningkat dari masa ke masa. Jika pada 2021, sebuah perusahaan setidaknya harus membukukan pendapatan Rp 8,41 triliun agar bisa masuk dalam daftar bergengsi ini, pada 2022 mereka harus membukukan pendapatan minimal Rp 10,51 triliun.
Baca juga: IPO Perusahaan Ke-52 di BEI, Royaltama Mulia Langsung Tembus ARA
Total pendapatan dari 100 perusahaan terbesar di Indonesia ini pada 2022 lalu mencapai Rp 5.632,52 triliun, naik 28,55 persen dibandingkan periode sebelumnya. Artinya perusahaan yang masuk dalam lis Fortune Indonesia 100 kali ini berkontribusi terhadap 28,75 persen perekonomian tanah air sebelumnya hanya 25,81 persen.
“Ada 18 BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 kali ini. Total pendapatan mereka mencapai Rp 2.763,31 triliun, atau setara 49 persen dari total pendapatan Fortune Indonesia 100,” kata Hendra dalam siaran pers, Rabu (9/8/2023).
Dari lima peringkat teratas, setidaknya ada empat BUMN yang masuk dalam daftar ini. Mereka adalah Pertamina, Perusahaan Listrik Negara, Bank Rakyat Indonesia, dan Bank Mandiri. Astra International berada di urutan ketiga dan satu-satunya perusahaan swasta dalam urutan lima besar.
Baca juga: Sasar Generasi Muda, BJB Bakal Desain Ulang Aplikasi Mobile Digi
Layaknya dua tahun lalu, metodologi yang digunakan Fortune Indonesia sepenuhnya mengacu kepada standar Fortune 500 yang sudah berusia 69 tahun. Di sini, tim Fortune Indonesia mengkurasi laporan keuangan tahun fiskal 2022 dari ratusan perusahaan terbuka dan tertutup.
“Beberapa perusahaan memang tengah menghadapi beberapa problema seperti tidak akuratnya laporan keuangan yang disajikan bahkan mengarah ke manipulasi. Namun, selama belum ada keputusan tetap hingga batas waktu yang ditentukan, per 30 Juni 2023 Fortune Indonesia tidak bisa menyanggahnya. Metodologi yang bersifat pasti, terukur, dan telah digunakan hampir tujuh dekade menjadi alasannya,” ujar Hendra.
Adapun 10 perusahaan terbesar versi Forbes 100 sebagai berikut:
Baca juga: Pelihara Sustainability Perusahaan Melalui Investasi Pendidikan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya