Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IPO Perusahaan Ke-52 di BEI, Royaltama Mulia Langsung Tembus ARA

Kompas.com - 31/07/2023, 11:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Emiten logistik batubara, PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk (RMKO) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, pada Senin (31/7/2023). Mengawali perdagangan, harga saham RMKO melonjak 24,4 persen pada level Rp 560 per saham.

Harga saham perdana yang ditetapkan RMKO adalah Rp 450 per saham, dan dengan demikian maka kenaikan tersebut, otomatis menyentuh radar Auto Reject Atas (ARA).

Perusahaan yang terafiliasi dengan PT RMK Energy Tbk (RMKE), melepas sebesar 250 juta lember saham biasa atas nama atau sebanyak-banyaknya sebesar 20 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah IPO.

Adapun harga perdana yang ditawarkan kepada masyarakat adalah Rp 350 sampai dengan Rp 450 per lembar saham. Dengan nilai tersebut, perseroan menargetkan dapat menghimpun dana IPO sebesar Rp 112,5 miliar.

Baca juga: PHE Batal IPO Tahun Ini

Direktur Utama Perseroan Vincent Saputra mengatakan tujuan IPO perusahaan adalah untuk bertransformasi dan melanjutkan pertumbuhannya di industri pertambangan tanah air dengan menciptakan pertumbuhan dan sinergi yang berkelanjutan serta memiliki tata kelola yang lebih baik dan profesional dalam menjalankan kegiatan usahanya.

“IPO ini dapat mendukung Perseroan untuk meningkatkan layanan jasa penunjang pertambangan dan logistik yang terintegrasi di Sumatera Selatan. Dengan terintegrasinya jasa logistik hulu ke hilir ini, kinerja grup dapat meningkat secara berkelanjutan,” kata Vincent di Main Hall BEI secacra virtual.

Vinvent mengungkapkan, saat ini perseroan masih fokus mendukung kinerja grup dengan menggarap tambang in-house milik anak usaha RMKE dan ke depannya juga akan menyediakan jasa pertambangan serta pengangkutan batubara dari tambang-tambang non-grup di Muara Enim dan Lahat.

“Dengan dibukanya hauling road yang ditargetkan selesai pada tahun ini, RMKO dapat meningkatkan pendapatan dari third parties secara signifikan. Potensi batubara di Sumatera Selatan masih sangat besar, apabila infrastruktur di hulu dan hilir sudah terkoneksi dengan baik, serta tersedianya jasa penunjang pertambangan yang profesional, kami optimis dapat meningkatkan kapasitas produksi di Sumatera Selatan,” jelasnya.

Direktur Penilaian Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna mengungkapkan, IPO RMKO merupakan perusahaan yang resmi tercatat di BEI sebagai perusahaan ke-52 sepanjang tahun ini. Adapun total jumlah perusahaan tercatat di BEI saat ini mencapai 876 perusahaan.

“Publik mengharapkan perusahaan bertumbuh dan menghasilakn performance yang positif. Di sisi lain, perushaaan harus berpikir mengenai tindakan korporasi yang harus dilakukan, dan diharpakan perusahaan memiliki bottom line yang positif, yang dapat diatribusikan ke para investor,” ungkap Nyoman.

Nyoman mengungkapkan, dengan mencatatkan saham di BEI, membuka kesempatan bagi perusahaan untuk mendapatkan modal segar, yang nantinya akan digunakan untuk ekspansi bisnis. Dia bilang, ini merupakan kesempatan perusahaan untuk bermimpi besar, yang ditunjukkan melalui kinerja dan fundamental perseroan.

“Ini kesempatan perusahaan memasuki arena publik, dan kami akan mendukung. Kami juga berharap, perusahaan berani bermimpi besar, dan menjadikan pasar modal Tanah Air sebagai House of Growth,” tegas dia.

Baca juga: Resmi Melantai di BEI, Saham INET Melonjak 34,65 Persen dan Tembus ARA

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com