Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Orang Terkaya Ke-23 RI Toto Sugiri dan Buku "Saktinya"

Kompas.com - 09/07/2023, 08:08 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Tidak sedikit orang menilai bahwa takaran kesuksesan itu adalah seberapa banyak jumlah uang dan aset yang dimiliki. Namun hal itu bertentangan dengan prinsip Bos DCI Indonesia, sekaligus orang terkaya di urutan ke-23 di RI, Otto Toto Sugiri.

Pria kelahiran 1953 itu mengatakan, sukses itu bergantung pada tujuan hidup yang sudah pasti mencari ketenangan jiwa. Ketengangan jiwa yang dimaksud Toto seperti mencukupi kebutuhan sandang, pangan, dan papan.

Menariknya, pola pikir tersebut muncul karena buku. Ya, Toto punya buku "sakti" dalam hidupnya dan ia belajar banyak dari buku tersebut.

“Dulu saya membayangkan, kalau sudah tua nanti tidak kerja, tidak cari uang lagi, hidup akan seperti apa? Jadi manusia itu, hanya punya dua pilihan dalam hidupnya, seperti yang tertulis di buku To Have or to Be karya Erich Fromm,” kata Toto saat ditemui Kompas.com, di kantornya, Rabu (5/7/2023).

Baca juga: Kisah Sukses Toto Sugiri, Orang Terkaya Ke-23 di RI yang Sempat Jadi Sopir Taksi

Ia juga mengatakan bahwa dirinya banyak belajar dari buku berbahasa Jerman itu. Buku tua yang sering digunakan oleh mahasiswa psikologi ini menjadi pegangan bagi dirinya, ketika banyak orang terjebak pada keserakahan dunia.

“Dari situ saya belajar secara historical, manusia itu hidup punya dua pilihan, dan sebagian besar orientasinya terjebak ingin memiliki, dengan pemikiran itu seolah-olah dia mendapatkan kebahagiaan,” kata pendiri perusahaan Internet Service Privider (ISP) PT Indonet itu.

“Sebagaian besar manusia orientasinya ke sana. Bahasa juga mengarah ke sana. Seperti, ketika mengatakan ‘saya memiliki 3 anak dari 1 istri’, I have three children, yang mana itu attitude-nya adalah to have. Tapi, jika dia attitude-nya to be, maka ia mengatakan ‘saya menjadi ayah dari 3 orang anak’. Itu perbedaannya besar, karena ketika memiliki tiga anak, kamu menjadi bapaknya tidak?,” tambahnya.

Baca juga: Kisah Sukses Toto Sugiri, Orang Terkaya Ke-23 di RI yang Sempat Jadi Sopir Taksi

Hal ini juga tidak berbeda dengan pernikahan. Mantan mahasiswa Teknologi Informatika Jerman itu menyebut, pasangan yang memiliki attitude To Have tidak menjamin adanya perlakuan yang baik antar keduanya.

Berbeda halnya jika attitude yang dimiliki adalah To Be, maka pernikahan itu seperti partnership.

“Pemikiran (ego) ‘kepemilikan’ itu sangat buruk kalau terjerumus ke sana. Seolah-olah bahagia dengan memiliki satu materi, tapi tidak, dia tidak akan mencapai itu,” kata pria berusia 69 tahun itu.

Halaman:


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Di Tengah Perlambatan, Pekerja Digital Perlu Tingkatkan Ketrampilan

Work Smart
BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

BRI Buka Lowongan Kerja hingga 8 Desember 2023, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Tingkatkan Pembiayaan Hijau, BSI Gandeng 3.300 Pengembang

Whats New
Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Menko Airlangga: Transformasi Digital pada Healthtech Industry jadi Kunci Manfaatkan Momentum Bonus Demografi

Whats New
Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Menko Airlangga Tegaskan Indonesia Siap Menjadi Produsen Kendaraan Listrik bagi Pasar Global

Whats New
Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Miliarder Ini Sebut Rumah Mewah Tak Jamin Kebahagiaan

Whats New
Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Sirkuit Mandalika Dipakai Balap Mobil Porsche Sprint Challenge, Ini Kata InJourney

Whats New
Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Bertemu CEO Bandara Jeddah, Menhub Tawarkan Kerja Sama Bandara Haji-Umrah

Whats New
Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Cara Menghitung Pertumbuhan Ekonomi, Rumus, dan Contohnya

Whats New
10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

10 Indikator Pertumbuhan Ekonomi yang Paling Banyak Digunakan

Whats New
BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

BI dan Bank Sentral UEA Perluas Kerja Sama Moneter sampai Ekonomi Islam

Whats New
IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

IHSG Sepekan Naik 0,72 Persen, Kapitalisasi Pasar BEI Bertambah Jadi Rp 11,12 Triliun

Whats New
Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Jawaban Anies saat Ditanya Urgensi Bangun IKN

Whats New
Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Suatu Perekonomian Dikatakan Mengalami Pertumbuhan Ekonomi Apabila...

Whats New
Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Mendag Zulkifli Hasan Ajak Pelaku Usaha Perkuat Sinergi untuk Dukung Ekspor Produk Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com