Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Hilirisasi, Jokowi: Awalnya Memang Pahit bagi Eksportir Bahan Mentah dan Pendapatan Negara

Kompas.com - 16/08/2023, 12:20 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya hilirisasi mineral dan non mineral yang digalakkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikritisi banyak pihak. Jokowi paham, awalnya kebijakan tersebut merupakan pil pahit bagi banyak pihak.

"Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan. Ini memang pahit bagi pengekspor bahan mentah. Ini juga pahit bagi pendapatan negara jangka pendek," kata dia dalam Pidato Kenegaraan pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Namun demikian, Jokowi memastikan hilirisasi akan berbuah manis pada akhirnya. Terutama ketika ekosistem besarnya sudah terbentuk dan pabrik pengolahannya sudah beroperasi.

Baca juga: Jokowi Optimis Program Hilirisasi akan Berbuah Manis

"Saya pastikan Ini akan berbuah manis pada akhirnya. Terutama bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia," imbuh dia.

Jokowi memang tidak hanya menyasar hilirisasi komoditas mineral seperti nikel saja. Hilirisasi non mineral seperti kelapa sawit, rumput laut, dan kelapa.

Ia juga membuka kesempatan hilirisasi komoditas potensial lainnya yang mengoptimalkan kandungan lokal.

Baca juga: Jokowi: Pendapatan Per Kapita RI Bakal Naik Dua Kali Lipat dalam 10 Tahun

Hal yang sama juga didorong pada hilirisasi yang bermitra dengan UMKM Petani dan Nelayan.

Dengan begitu, manfaat hilirisasi terasa langsung bagi rakyat kecil.

"Upaya ini sedang kita lakukan dan harus terus dilanjutkan," tandas dia.

Baca juga: Jokowi soal Bonus Demografi: Kunci Produktivitas Nasional

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com