Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Pebisnis "Online" agar Konsumen Tetap Loyal Saat Biaya Layanan Naik

Kompas.com - 20/08/2023, 11:25 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan SleekFlow pada 2023 menunjukkan 91 persen konsumen marketplace tidak beli di toko yang sama. Oleh sebab itu, pebisnis online memerlukan strategi khusus untuk meretensi pelanggan atau konsumen loyalnya meski fee marketplace naik.

SleekFlow merupakan perusahaan platform omnichannel sosial commerce. Sementara laporan SleekFlow berjudul "Kenaikan Fee di Marketplace: Customer Loyalty dan Strategi Bagi Pebisnis 2023".

Seperti diketahui, marketplace mulai mengenakan biaya jasa layanan yang berkisar antara Rp 1.000-Rp 2.000 per transaksi.

Selain itu, sejak kuartal I-2023, pihak marketplace juga menaikkan komisi yang dikenakan kepada penjual yaitu dari sekitar 1-4 persen menjadi sekitar 5-6 persen.

Adanya biaya jasa layanan dan kenaikan komisi marketplace menjadi tantangan baru bagi penjual serta dapat berpotensi mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja secara online.

Baca juga: Apa Itu Marketplace dan Bedanya dengan Toko Online Maupun E-Commerce?

Survei SleekFlow ke 105 responden di seluruh RI, dengan latar belakang beragam, usia produktif dan status pekerja fulltime, serta didominasi perempuan (62,9 persen) dilakukan untuk mengetahui perilaku konsumen.

Hasilnya, program gratis ongkir dan promo masih menjadi faktor utama dalam berbelanja di marketplace e-commerce. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia masih cukup sensitif terhadap harga.

Kemudian, 42,9 persen konsumen mengaku akan mengurangi pembelian di marketplace dikarenakan adanya biaya jasa layanan aplikasi. Artinya, kini konsumen lebih kritis dalam bertransaksi dan merespons kenaikan harga.

Baca juga: Pemerintah Bakal Larang Barang Impor Dijual di Bawah Rp 1,5 Juta di Marketplace

Selanjutnya, 91,43 persen konsumen yang menggunakan marketplace cenderung membeli produk yang dibutuhkan tanpa memikirkan apakah itu toko yang sama atau tidak. Artinya, discoverability suatu toko dan brand adalah kunci untuk meningkatkan penjualan.

Hasil studi juga menunjukkan 43 persen konsumen akan memilih cari toko baru yang menjual produk serupa jika toko yang pernah jadi tempat belanjanya tidak ada lagi di marketplace. Lalu, 29 persen pelanggan memilih ‘mungkin’ berbelanja di platform lain.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com