Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Menguat

Kompas.com - 22/08/2023, 09:36 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (22/8/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.12 WIB, IHSG berada pada level 6.880,04 atau naik 14 poin (0,2 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.866,03.

Sebanyak 184 saham melaju di zona hijau dan 168 saham di zona merah. Sedangkan 253 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 808,12 miliar dengan volume 2,3 miliar saham.

Baca juga: Saham Teknologi di Wall Street Bangkit, Nasdaq Hentikan Penurunan 4 Hari Beruntun

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini pasar saham akan bergerak cenderung terbatas. Beberapa sentimen yang mempengaruhi diantaranya, kenaikan imbal obligasi hingga fenomena El-Nino.

“Pasar saham akan bergerak secara terbatas hari ini, baik menguat maupun melemah. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG potensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.840-6.911,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak mayoritas pada teritori positif. Hang Seng Hong Kong naik 0,36 persen (63,3 poin) ke posisi 17.686,64, Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,06 persen (1,8 poin) di posisi 3.094, dan Nikkei Jepang bertambah 0,5 persen (172,8 poin) pada level 31.738,4. Sementara itu, Strait Times melemah 0,24 persen atau 7,6 poin di posisi 3.146,37.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 09.06 WIB rupiah berada pada level Rp 15.319 per dollar AS, atau naik tipis 6 poin (0,04 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.325 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah hari ini mengikuti penguatan nilai tukar regional terhadap dollar AS. Secara keseluruhan, tekanan dollar terhadap rupiah tinggi karena tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terus menaik.

“Tingkat imbal hasil 10 tahun naik ke level yang belum pernah disentuh sejak 2007. Rupiah berpeluang menguat pagi ini terhadap dollar AS, dan ini juga seiring dengan pergerakan positif di indeks saham Asia,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Dia mengatakan, kenaikan yield AS didorong oleh ekspektasi pasar bahwa the Fed mungkin masih mempertahankan suku bunga tinggi karena data inflasi AS yang belum menyentuh target 2 persen.

Meskipun rupiah menghijau di awal sesi, masih terbuka potensi pelemahan di akhir sesi, karena faktor yield AS tersebut.

Arsiton memperkirakan hari ini rupiah bisa melemah ke arah Rp 15.350 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.280 per dollar AS.

Baca juga: Berapa Sisa Kepemilikan Saham Bos BCA Usai Hibah Rp 74 Miliar ke Anaknya?

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Bank Muamalat Bidik Pertumbuhan Tabungan Haji 15 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Kepala Otorita IKN Mundur, Kadin Yakin Investor Tidak Akan Hengkang

Whats New
Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Kepala Otorita IKN Mundur, Luhut Singgung soal Tak Bisa Eksekusi Lahan

Whats New
Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Bos BI Ramal Nilai Tukar Rupiah Menguat ke Rp 15.300 - Rp 15.700 pada 2025

Whats New
Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Ada Pemadaman Listrik, Operasional LRT Palembang Berhenti Sementara

Whats New
Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Kepala Otorita IKN Baru Bakal Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Pemerintah

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Naik 12 Persen Jadi 1,7 Juta Orang pada Mei 2024

Whats New
Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Menteri ESDM Ungkap Alasan Freeport Bisa Perpanjang Kontrak hingga Cadangan Habis

Whats New
Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Menakar Peluang Investasi di Pasar Indonesia

Whats New
Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Memanfaatkan Jasa Wilhen Cargo, Impor Barang dari China Jadi Mudah

Smartpreneur
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

IHSG Berakhir di Zona Hijau, Rupiah Naik 10 Poin

Whats New
Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Laporan JobStreet: Indonesia Semakin Menarik sebagai Tujuan untuk Bekerja

Work Smart
Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Waspada Modus Kejahatan Jelang Idul Adha, BSI Imbau Masyarakat Cek Saldo dan Ganti Password

Whats New
Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Bapanas Ungkap Ada Transaksi Jual-Beli Kuota Impor Bawang Putih

Whats New
Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Kemendagri Minta Kepala Daerah Cek Harga-harga Komoditas yang Naik Jelang Idul Adha

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com