Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerapan B35 untuk Industri Pertambangan Butuh Edukasi Lebih Lanjut

Kompas.com - 29/08/2023, 18:44 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Penerapan atau penggunaan bahan bakar biodiesel 35 persen (B35) untuk mesin dan alat berat, khususnya di sektor pertambangan, masih butuh edukasi lebih lanjut.

B35 merupakan bauran 65 persen solar dan 35 persen biodiesel dari fatty acid methyl ester (FAME).

Penerapan B35 merupakan mandatori dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebab diyakini dapat meredam kenaikan harga BBM di dunia khususnya jenis BBM solar.

Pemerintah sendiri telah mewajibkan penggunaan B35 sejak 1 Februari 2023 dan diimplementasikan secara serentak di dalam negeri per 1 Agustus 2023.

Baca juga: Per Agustus 2023, 119 Terminal BBM Pertamina Sudah Salurkan B35

Sejak diterapkan, pengguna B35 menyampaikan beberapa keluhan, seperti lebih sering servis filter bahan bakar, banyaknya deposit atau kontaminan dikarenakan pelumas, kadar air dalam B35, konsumsi bahan bakar lebih boros, dan lainnya.

Untuk itu, PT Pana Oil Indonesia (PanaOil), produsen pelumas otomotif dan industri, memberikan edukasi kepada para pengguna B35 agar kinerja mesin dan alat berat, khususnya di sektor pertambangan, tetap optimal, dengan menggelar "Forum Group Discussion (FGD) Pana Talk with Expert" dengan tema "Sifat Biodiesel B35".

Baca juga: Penyebaran Bio Solar B35 Belum Merata di Indonesia

Director B2B PT Pana Oil Indonesia Effendy Liemuel mengatakan, untuk menjaga kinerja mesin, terutama alat berat, para pengguna B35 perlu lebih rutin melakukan pemeliharaan.

“Kami menyadari bahwa teknologi baru selalu memiliki tantangan. Pandangan pakar dan praktisi sangat clear, bahwa B35 tidak ada kaitan langsung dengan penggunaan pelumas mesin,” tutur Effendy dalam keterangan pers, Selasa (29/8/2023).

"Implementasi B35 masih relatif baru. Oleh sebab itu, PanaOil merasa perlu memfasilitasi edukasi tentang B35 kepada para pengguna, khususnya pengguna alat-alat berat di sektor pertambangan," tambah Raymond Widjaja, Managing Director PT Pana Oil Indonesia.

Baca juga: Implementasi B35 Bisa Hemat Devisa hingga 10,75 Miliar Dollar AS

Plus minus B35

Direktur Eksekutif Asosiasi Jasa Pertambangan Indonesia (Aspindo) Bambang Tjahjono mengatakan, ada sifat negatif biodiesel seperti penggunaan bahan bakar menjadi lebih boros. Bahkan, sifat higroskopis menyebabkan kadar air dalam biodiesel cukup tinggi sehingga membahayakan mesin.

"Setelah saya kasih feedback ke pemerintah, baru muncul pedoman teknis, penyimpanan B35 maksimal 3 bulan. Setelah 3 bulan harus dites, diuji lagi," katanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com