Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pintu Kereta LRT Jabodebek Kependekan, KAI: Memang Dimensinya Tidak Sebesar KRL

Kompas.com - 08/09/2023, 16:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak LRT Jabodebek beroperasi pada 28 Agustus 2023, ukuran pintu kereta menjadi sorotan karena dinilai oleh masyarakat terlalu pendek.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Didiek Hartantyo menyebut ukuran pintu LRT Jabodebek sudah sesuai dengan aturan dari regulator.

Dia menekankan, spesifikasi LRT dengan KRL tentu berbeda karena LRT merupakan kereta api ringan karena beroperasi di jalur layang, sehingga dimensi keretanya lebih kecil daripada KRL yang berjalan di jalur kereta api pada umumnya.

"Jadi ini semua masih dalam range dan LRT ini berbeda dengan yang lain. Namanya light rail transit, light itu kan ringan. Memang dimensinya tidak sebesar KRL, lebih agak kecil," ujarnya di Stasiun Gambir, Jakarta, Jumat (8/9/2023).

Baca juga: Pintu LRT Jabodebek Dikeluhkan Kependekan, Operator: Sudah Sesuai dengan Rata-rata Tinggi WNI

Selain itu, dia mengungkapkan tinggi pintu kereta LRT Jabodebek bukan 160 sentimeter seperti yang diisukan, melainkan mencapai hampir 180 sentimeter.

"Tapi tetap ya tingginya bukan 160 (sentimeter), 176 atau 178 gitu, ukur langsung deh. Bukan 160 lah ya, 178 atau 176," tukasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan belum ada rencana mengubah ukuran pintu LRT Jabodebek.

Juru Bicara Kemenhub RI Adita Irawati mengatakan, belum ada pembahasan ataupun rencana untuk memodifikasi pintu LRT Jabodebek yang ketinggiannya dianggap terlalu pendek.

"Untuk saat ini belum ada rencana merubah atau memodifikasi kereta LRT," kata Adita saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Adita pun enggan berkomentar lebih jauh soal bisa atau tidaknya gerbong kereta dimodifikasi agar ukuran pintu bisa ditinggikan.

"Silakan ditanyakan ke PT INKA (Industri Kereta Api, pembuat kereta LRT Jabodebek)," ucap Adita.

Baca juga: Ada Gangguan, Pintu LRT Jabodebek Tak Bisa Menutup

Sementara itu, Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan, pihaknya telah menyampaikan ke PT INKA apakah perlu dimodifikasi atau tidak agar tinggi kereta bisa diperlebar.

Namun, untuk mengubah bagian kereta LRT Jabodebek tentu harus mengubah sistem operasional kereta ringan ini sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah ini.

"Sudah disampaikan ke INKA apakah mungkin dimodifikasi. Cuma perlu jadi catatan, ini kan LRT itu operasinya by sistem jadi ketika mengubah salah satu paling dekat pintu saja sistem harus berubah. Ketika diubah harus semua diubah dan update lagi butuh waktu lama," jelasnya.

Oleh karenanya, dia memohon maaf kepada para pengguna LRT Jabodebek yang memiliki tinggi badan di atas rata-rata WNI karena menjadi kurang nyaman menggunakan moda transportasi ini.

"Jadi mohon maaf semua pengguna jasa tinggi badan memang disesuaikan sama rata-rata tinggi badan orang Indonesia," kata dia.

Baca juga: KAI Ingin Tambah Trainset dan Waktu Operasional LRT Jabodebek

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com