JAKARTA, KOMPAS.com - Terkadang sulit untuk memprioritaskan antara menabung dana darurat dan membayar utang. Mungkin Anda ingin melakukan keduanya, namun ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memutuskan mana yang lebih penting.
Dikutip dari The Balance, Rabu (13/9/2023), aturan umumnya adalah melakukan keduanya. Anda sebaiknya membayar utang sambil menabung dana darurat.
“Menghemat dengan mengorbankan percepatan pembayaran utang mengabaikan pentingnya komitmen untuk melakukan keduanya saat ini. Tidak boleh menjadi pilihan antara keduanya atau tidak sama sekali,” kata Todd Christensen, manajer pendidikan di Money Fit by DRS.
Baca juga: 8 Kondisi yang Mengharuskan Anda Punya Dana Darurat, Apa Saja?
Jika Anda menunggu untuk melunasi utang sebelum menabung dana darurat atau bahkan tabungan pensiun, namun kemudian tidak pernah berhasil melunasi utang tersebut, suatu hari Anda mungkin menyadari bahwa sudah waktunya untuk pensiun dan Anda sama sekali tidak siap dan mungkin masih terlilit utang.
Anda dapat mempertimbangkan kontribusi terhadap dana darurat setidaknya untuk sementara waktu.
Christensen menyarankan untuk menabung sedikit saja, setidaknya setara pengeluaran satu bulan, jika Anda tidak memiliki tabungan apa pun saat ini.
Namun teruslah membayar lebih dari jumlah minimum utang Anda.
Baca juga: Literasi Keuangan Milenial dan Jerat Utang Digital
Membangun pola pikir menabung, dibandingkan membeli apapun yang Anda inginkan setiap bulan, akan menguntungkan Anda dalam jangka panjang, terang Christensen.
Samantha Gorelick, perencana keuangan bersertifikat (CFP) di Brunch & Budget, sebuah perusahaan perencanaan keuangan, merekomendasikan variasi dari gagasan tersebut. Bayar jumlah minimum pada kartu kredit sampai Anda memiliki tabungan yang kuat.
Mulailah dengan dana darurat setara pengeluaran satu bulan, sarannya, lalu cobalah mengumpulkan dana darurat setara pengeluaran beberapa bulan. Memulai dari yang kecil tidak masalah.
“Meskipun hal ini tidak akan berkembang dengan cepat, Anda menciptakan kebiasaan menabung, yang membuat Anda menjadi orang yang menabung,” tutur Gorelick.
Baca juga: Peneliti: Pertumbuhan Kartu Kredit Turun Seiring Meningkatnya Pinjol
Saat Anda merasa lebih nyaman dalam menyeimbangkan pengeluaran dan tabungan, tingkatkan jumlah transfer ke tabungan.
Jika Anda tetap berinvestasi untuk jangka panjang dan terus memberikan kontribusi rutin, uang Anda setidaknya akan mengalami pertumbuhan dan melampaui inflasi.
Jika Anda melunasi utang dan sekaligus menabung dana darurat, Anda akan memiliki pijakan yang lebih kuat dibandingkan jika tidak.
Tidak ada satu solusi yang tepat untuk semua orang. Namun ada beberapa pertanyaan yang dapat Anda ajukan untuk membantu Anda memutuskan apakah akan memprioritaskan pembayaran utang atau menabung dana darurat.
Baca juga: Pinjol Bakal Masuk SLIK, OJK: Jadi Anak-anak Muda Itu Aware, Jangan Main Utang Online
Tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Jika Anda merasa tidak aman dengan pekerjaan Anda, prioritaskan dana darurat. Itu karena jika Anda secara agresif membayar utang, lalu kehilangan pekerjaan tetap tidak punya uang meskipun Anda tidak punya utang, yang menyebabkan lebih banyak penggunaan kartu kredit, dan bertambahnya utang, jelas Gorelick.
Jika Anda memiliki dana darurat, hal ini dapat membantu mencegah terlalu banyak penggunaan kartu kredit jika terjadi PHK atau kehilangan pekerjaan.
Christensen mengungkapkan, memiliki dana darurat memberi Anda lebih banyak ruang untuk bernapas saat mencari pekerjaan.
Baca juga: Cara Menggunakan Dana Darurat dengan Bijak agar Tak Menyesal
“Hal terburuk yang bisa terjadi ketika Anda kehilangan pekerjaan dan tidak memiliki tabungan darurat adalah perasaan seperti Anda harus mencari sesuatu, apa saja,” katanya.
“Anda akhirnya mendapatkan pekerjaan dengan gaji lebih rendah. Kemudian, ketika Anda mencoba untuk mendapatkan jenis pekerjaan yang Anda miliki sebelumnya, perusahaan bertanya-tanya apa yang terjadi ketika mereka melihat CV Anda. Ini adalah situasi yang sulit untuk dihadapi," papar dia.
Jika Anda mendapati bahwa Anda menggunakan dana darurat setiap bulan alih-alih menabung, Gorelick menyarankan untuk meninjau kembali anggaran Anda. Fokuslah untuk mengelola pengeluaran sesuai penghasilan Anda.
Christensen menyatakan, pengeluaran yang “diperkirakan” terkadang sama sulitnya dengan pengeluaran yang tidak terduga. Misalnya, Anda mungkin perlu membeli mobil dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan.
Baca juga: Di Mana Sebaiknya Menyimpan Dana Darurat?
Namun jika Anda tidak menabung untuk membeli mobil itu sekarang, Anda akan bergantung pada pemberi pinjaman dalam hal suku bunga. Pengeluaran “yang diharapkan” lainnya mungkin termasuk peralatan atau perbaikan rumah.
Daripada harus menggunakan ekuitas rumah untuk mendapatkan pinjaman untuk hal-hal tersebut, Anda dapat menggunakan rekening tabungan khusus untuk pengeluaran yang direncanakan.
Jadikan dana darurat sulit diakses, sehingga Anda tidak tergoda untuk menjadi “perampok tabungan,” saran Christensen.
Simpan dana darurat di bank yang lebih sulit diakses secara fisik atau online, terpisah dari tempat Anda melakukan transaksi perbankan, misalnya.
Baca juga: 5 Tips Mudah Menyiapkan Dana Darurat
Dalam keadaan darurat yang sebenarnya, Anda perlu bisa mendapatkan uang tersebut dalam satu atau dua hari namun tidak membiarkannya rentan terhadap keinginan yang boros.
Beberapa utang mempunyai tingkat bunga yang sangat tinggi. Jika Anda memiliki utang semacam ini, Anda perlu menabung sebanyak-banyaknya sebisa mungkin terhadap utang semacam itu, kata Christensen.
Masukkan uang secara rutin ke dalam dana darurat Anda, meskipun sedikit.
Utang berbunga rendah masih penting untuk dibayar secara teratur, namun mungkin tidak terlalu mendesak untuk dibayar jika Anda perlu menabung dana darurat. Semakin tinggi tingkat suku bunga, semakin banyak keuntungan yang Anda dapatkan karena saldo dapat dilunasi dengan cepat.
Baca juga: 8 Tips Bebas dari Jeratan Cicilan Utang
Jika Anda menerima bonus atau THR, belanjakan dengan bijak. Christensen menyarankan rumus berikut sebagai pedoman praktis bagaimana menggunakan rejeki nomplok tersebut jika Anda sudah mempunyai dana darurat.
Namun, jika Anda tidak memiliki dana darurat, pertimbangkan rumus berikut.