Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pinjol Bakal Masuk SLIK, OJK: Jadi Anak-anak Muda Itu "Aware", Jangan Main Utang Online

Kompas.com - 28/08/2023, 09:11 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan, Friderica Widyasari Dewi mengatakan, saat ini pihaknya tengah dalam proses memasukkan kredit macet pinjaman online (ponjol) ke BI Checking atau Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

Hal ini tentunya harus menjadi perhatian anak-anak muda yang mengalami tunggakan pinjaman online atau PayLater. Untuk itu, wanita yang akrab disapa Kiki itu mengingatkan agar anak-anak muda tidak mudah tergiur dengan gaya hidup mewah yang bersumber dari utang.

“Bagus dong. Jadi anak-anak muda itu aware, jangan main utang online, abis itu ganti nomor, dan (dipikir) tidak bisa ditagih. Enggak gitu, karena kalau dia pakai KTP semuanya itu akan masuk ke SLIK, termasuk paylater,” kata wanita yang akrab disapa Kiki itu beberapa pekan lalu.

Baca juga: Ukur Skor Kredit, Apakah BI Checking Sama dengan SLIK OJK?

Terkait fenomena rekrutmen pekerja dengan prasyarat wajib lolos BI Checking, Kiki menilai hal tersebut baik diterapkan di dunia kerja. Ia menjelaskan, ketika dirinya mulai bekerja di OJK, riwayat keuangan miliknya juga tidak luput dari pengecekan.

“Saya saja daftar OJK di cek juga. Semua, saat fit and proper itu, disampaikan sudah dicek tidak ada catatan keuangan tidak baik,” ungkap dia.

Menurut dia, penyebab anak-anak muda terlilit utang adalah sifat konsumtif yang tidak bisa dikontrol. Kiki menilai, dengan adanya aturan perekrutan seperti itu, ke depannya anak muda akan lebih paham, dan lebih bertanggung jawab pada performa keuangannya.

“Anak-anak sekolah itu konsumstif, seperti mengajukan beli tab (misalnya), dari utang yang hanya berapa, jadi berkembang banyak. Akhinya (macet) dan mau cari kerja malah susah,” ujar dia.

“(Syarat pelamar kerja) itu, supaya anak-anak muda paham, biar dia bertanggung jawab atas performa keuangannya, catatan keuangannya, karena itu snagat penting untuk masa depan,” tambah dia.

Kiki pun membantah skor SLIK bisa jadi penyebab tingginya penggangguran.

“Enggak langsung ke situ (kenaikan jumlah pengangguran). Ini seperti penyediaan kredit rumah, yang mana banyak anak muda tidak bisa mengajukan KPR karena ada tunggakan (di data SLIK). Padahal dia utang di paylater ratusan ribu, tapi macet. Itu sayang kan, lebih penting beli rumah daripada belanja enggak jelas,” tegas Kiki.

Baca juga: Cara Cek BI Checking atau SLIK OJK secara Online dengan Mudah

Kiki mengatakan, saat ini pihaknya tengah dalam proses memasukkan tunggakan pinjol ke sistem SLIK.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melaporkan, dengan tidak masuknya data kredit macet pinjol ke SLIK, cenderung dimanfaatkan oleh debitor yang tidak bertanggung jawab untuk tidak membayarkan tagihannya.

“Dari AFPI sudah meminta kepada kita supaya (tunggakan) Pinjol itu dimasukkan ke SLIK. Karena orang-orang ini tahu datanya masuk SLIK mereka hati-hati, tapi kalau pinjol, mereka tau tidak masuk SLIK, jadi suka enggak bayar,” jelas Kiki.

“Jadi plus minus, bagusnya semua (harus) terkoordinasi, yang enggak bagusnya, jadi lebih banyak yang kena (catatan hitam),” tegas dia.

Baca juga: OJK Terbitkan Aturan Penyidikan Tindak Pidana di Sektor Jasa Keuangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com